23 Juli 2019. Semarang -- Jakarta.
Clever and civilized men will not stay home
Leave your homeland and explore foreign fields
Go out! You shall find replacement for those you have left
Give your all, the sweetness of life will be tasted after the struggle
I have seen that standing water stagnates
If it flows, it is pure, if it does not, it will become murky
If the lion doesn't leave his den, he will not eat
If the arrow does not leave the bow, it will not strike
If the sun stands still in its orbit
Man will tire of it
Gold dust merely soil before excavated
Aloewood is just ordinary wood if in the forest
(Travel by Imam Syafii)
Saat itu perubahan besar dalam hidupku segera terjadi. Seumur hidup aku belum pernah meninggalkan Indonesia. Kakiku hanya pernah menginjak Jawa, Bali, dan pulau Menjangan. Ke Sumatera pun belum pernah.
Tiba tiba pada pertengahan Mei 2019 perusahaan menugaskanku untuk pergi Ethiopia.
Semua perlengkapan kebutuhanku selama aku di Ethiopia,istriku yang mempersiapkannya. Tangan cekatan istriku mengepak semua baju bajuku ke dalam koper. Mempersiapkan baju yang akan kubawa dan semua perlengkapanku. 2 Koper dengan berat masing masing koper 21.26 kg dan 26.97 kg.
Aku akan bekerja dan tinggal di Hawassa, sebuah kota 1 jam penerbangan dari ibu kota Ethiopia, Addis Ababa. Aku membayangkan akan tinggal negeri asal leluhur sahabat rasul Bilal Bin Rabah.
Aku adalah team leader dari 8 orang untuk keberangkatan ke Ethiopia dari Semarang.
Kami berangkat dengan penerbangan 23 Juli 2019
Batik ID6355 Srg-Cgk 14.55/15.55.
ET629 CGK-Addis Ababa 20.35/06.05