Mohon tunggu...
Rikho Kusworo
Rikho Kusworo Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis Memaknai Hari

Karyawan swasta, beranak satu, pecinta musik classic rock, penikmat bahasa dan sejarah, book-lover.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Nyawanya Nyawa (Soul of The Soul)

20 Mei 2019   05:15 Diperbarui: 20 Mei 2019   07:23 491
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dusun Gedong,Desa Batur,Kec Getasan. Dokumentasi Pribadi

Sebuah perjalanan pada hakikatnya adalah kepingan penelusuran keagungan Tuhan. Hijaunya daun pinus dilereng terjal menggambarkan bahwa segarnya suasana mampu membuat jiwa kembali muda.Hijau memang senada dengan semangat,energi,masa depan,keberlangsungan,motivasi,inspirasi,eksotisme,antusiasme,burning desire.

Sumber Dokumentasi Pribadi
Sumber Dokumentasi Pribadi

Jalan manusia sampai kapan pun akan terbelah menjadi dua bagian. Jalan kebajikan dan Jalan kezaliman. Garis batasnya sejelas rumput hijau ini. Bisa juga tetap berjalan di tengah di belahan rumput,namun saking licinya,akhirnya harus memilih sebelah kiri atau kanan.
Jurang di tepian jalan penanda bahwa tapak perjalanan memerlukan kewaspadaan.

Sumber Dokumentasi Pribadi
Sumber Dokumentasi Pribadi
Menikmati kabut putih,udara dingin,eloknya horizon,sunyinya cakrawala surgawi,riuhnya kicauan burung,lembutnya desir angin,lincahnya awan bergantung,tetaplah harus memberikan kewaskitaan pada insan yang bernafas.Pertemuan demi pertemuan adalah kodrat. Manusia membutuhkan insan lain untuk menunjukkan jalan yang benar manakala mereka melewati persimpangan jalan tanpa petunjuk arah.
Butuh mulut orang lain untuk menunjukkan jenjang jalan yang lebih tinggi.

Sumber Dokumentasi Pribadi
Sumber Dokumentasi Pribadi
Sebelum jalan itu nampak mulut ini harus mau berucap dan bertanya. Seulas senyum,salam sapa menyejukkan layaknya intro dari sebuah balada. Hanya sepenggal namun menjadi nyawanya nyawa. Soul of the Soul.Manusia manusia dalam setiap perjumpaan bukanlah muncul secara kebetulan. Sang pemberi nafas mengirim mereka untuk melengkapi ruang ruang kosong dalam sebuah mosaik sehingga kepingan gambar kehidupan menjadi utuh untuk dimaknai.

Perjalanan yang menanjak dan berjenjang terhenti di gardu pandang di samping gereja. Kupandangi penduduk yang bersiap beribadah.
Titik akhir perjalanan ini seolah memberi kilasan makna bahwa pada akhirnya setiap insan harus mengingat Penciptanya

RIkho Kusworo
21 April 2019.
Inspirasi dari Dusun Gedong,Desa Batur,Kec Getasan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun