Sebuah perjalanan pada hakikatnya adalah kepingan penelusuran keagungan Tuhan. Hijaunya daun pinus dilereng terjal menggambarkan bahwa segarnya suasana mampu membuat jiwa kembali muda.Hijau memang senada dengan semangat,energi,masa depan,keberlangsungan,motivasi,inspirasi,eksotisme,antusiasme,burning desire.
Jalan manusia sampai kapan pun akan terbelah menjadi dua bagian. Jalan kebajikan dan Jalan kezaliman. Garis batasnya sejelas rumput hijau ini. Bisa juga tetap berjalan di tengah di belahan rumput,namun saking licinya,akhirnya harus memilih sebelah kiri atau kanan.
Jurang di tepian jalan penanda bahwa tapak perjalanan memerlukan kewaspadaan.
Butuh mulut orang lain untuk menunjukkan jenjang jalan yang lebih tinggi.
Sebelum jalan itu nampak mulut ini harus mau berucap dan bertanya. Seulas senyum,salam sapa menyejukkan layaknya intro dari sebuah balada. Hanya sepenggal namun menjadi nyawanya nyawa. Soul of the Soul.Manusia manusia dalam setiap perjumpaan bukanlah muncul secara kebetulan. Sang pemberi nafas mengirim mereka untuk melengkapi ruang ruang kosong dalam sebuah mosaik sehingga kepingan gambar kehidupan menjadi utuh untuk dimaknai.
Perjalanan yang menanjak dan berjenjang terhenti di gardu pandang di samping gereja. Kupandangi penduduk yang bersiap beribadah.
Titik akhir perjalanan ini seolah memberi kilasan makna bahwa pada akhirnya setiap insan harus mengingat Penciptanya
RIkho Kusworo
21 April 2019.
Inspirasi dari Dusun Gedong,Desa Batur,Kec Getasan.