Sekalipun sudah kenal dekat, jangan biarkan orang lain membuka buka tas yang berisi barang barang pribadi anda. Pesan ini lah yang merupakan sisipan kisah unik, kelanjutan dari pengalaman seorang teman dalam tulisan saya sebelumnya “ Terjebak Dalam Kamar mandi Berteknologi Tinggi .
Sekedar kilas balik, Gogor kawan saya bersama tiga orang rekan seperusahaan mengikuti pelatihan sebuah perkantoran di Jakarta yang semua pegawainya ekspatriat Jepang. Seperti dalam tulisan saya sebelumnya, setelah berhasil lolos dari kamar mandi, Gogor menuju ke hall tempat pelatihan dilaksanakan.
Sepuluh meja bundar yang tertata rapi itu sudah penuh dengan peserta pelatihan aplikasi software E-Commerce. Kebetulan pelatihan belum dimulai, masih ada waktu sekitar tiga puluh menit.
Di saat tergopoh gopoh menuju mejanya, Gogor dicegat oleh seorang kawan yang dikenalnya dari perusahaan lain yang sama sama ikut pelatihan. Gogor pun melayani sapaan teman dari perusahaan ini. Mereka berbincang bincang sambil berdiri.
Ketika itulah muncul Tomomi Sazaki (perempuan), ekspatriat Jepang yang sudah dikenalnya dekat. Tomomi Sazaki adalah pegawai yang bekerja di perusahaan yang mengundang pelatihan.
Sazaki tiba tiba menyela,“ Gogor can I borrow your pen?
Sambil mengamati Sazaki yang mengeluarkan beberapa kertas dari sakunya, Gogor menjawab,“ I do not have it with me right now, it is on my bag on that table “
Kemudian Gogor menunjukkan meja yang letaknya sekitar lima meter dari tempatnya berdiri. Sejenak kemudian Gogor berkata pada Sazaki,” You can find the pen after you open the front zipper “
Sesuai petunjuk Gogor, perempuan Jepang pendek, berwajah manis dan berbadan padat berisi itu langsung bergegas menuju meja tempat tas Gogor ditaruh. Tiga orang teman Gogor yang sudah duduk di meja itu pun kebingungan mendapati Sasaki membuka-buka tas Gogor.
“Is it Gogor’s Bag, right ? Tanya Sasaki pada Gudel, salah seorang rekan Gogor.
“ Yes, it is “ jawab Gudel singkat.
Setelah yakin, Sasaki meneruskan gerilya mencari pulpen di dalam tas. Beberapa ristleting tas dibukanya namun pulpen belum ditemukan. Pada saat itu Sasaki mendapati sebuah benda kecil sebesar jempol orang dewasa.
Sazaki membuka Benda yang dilihatnya nampak aneh. Benda itu nampaknya barang pabrikan itu berisi gel berwarna putih. Setelah dibuka Sazaki berteriak kepada Gogor yang berjalan mendekati meja tempat Sazaki berdiri.
“ What is this Gogor “ tanya Sazaki sambil mengacungkan benda itu ke atas kepala sambil mengamatinya dalam dalam.
Belum sempat Gogor menjawab, Sazaki sudah memberondong dengan pertanyaan berikutnya,” Why do you eat this stuff, Gogor, the smell is not good “
Gogor pun malu bukan kepalang, karena beberapa peserta pelatihan nampak tersenyum geli, begitu mendengar suara Sazaki yang agak keras sambil mengacung-acungkan benda yang didapat dari tas Gogor.
Sambil tersenyum menahan malu, Gogor meraih benda kecil berwarna hijau bertuliskan Balpirik itu dari tangan Sazaki. Ada sekitar selusin orang yang menyaksikan kejadian tertawa lirih.
Gogor pun menjawab,” This is not food, this is a substance to keep me warm. By rubbing this gel to my skin, it can keep my body warmer in this cold room. In Indonesia this is called balsem “
Sazaki mlongo sambil mengambil kembali balsem itu dari tangan Gogor dan menghirupnya. Sazaki kemudian berkata,” I see.. I See, but still the smell is not good “
“Yes, but I can not enter this air conditioned room without this balsem” jawab Gogor disaksikan beberapa orang peserta lain yang geli melihat cara Gogor menerangkan ke perempuan Jepang itu.
Setelah Sazaki berlalu dari meja Gogor, rekan Gogor perempuan seperusahaan nyelethuk,” Kowe ki ndeso kok Gor Gor, ngisin ngisini, ndadak nggowo balsem. Wis ngono, dietheng-etheng meneh karo wong Jepang ( Kamu tuh kampungan Gogor, malu maluin aja, pake bawa balsem segala. Udah gitu, balsemnya dipertontonkan sama orang Jepang ke orang banyak) ”
“Lha wis piye, daripada aku kademen lan loro weteng (Abis gimana, daripada sakit perut dan kedinginan) “ jawab Gogor sambil memasukkan balsem ke dalam tasnya.
Ditulis Rikho Kusworo 22 Desember 2012 Selesai Jam 7.30
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H