Mohon tunggu...
Rikho Kusworo
Rikho Kusworo Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis Memaknai Hari

Karyawan swasta, beranak satu, pecinta musik classic rock, penikmat bahasa dan sejarah, book-lover.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Di Balik Lunch Box, Lidah,dan Pikiran

12 Oktober 2012   09:47 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:54 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_204024" align="aligncenter" width="300" caption="Lunch Box ku "][/caption]

Sebenarnya makanan atau lidah yang membuat santapan itu enak. Berbahagialah orang yang tetap menikmati santapannya dalam kondisi apapun.

Kecuali dalam kondisi puasa, saya tergolong orang yang tidak tahan lapar. Terkadang pada hari Minggu terkendala oleh satu dan lain hal, saya telat makan pagi. Hanya saya sendiri di rumah yang mempunyai kebiasaan makan pagi.

Biasanya kalau sudah telat makan pagi rasa pusing yang karena telat makan pagi akan terbawa sampai siang hingga malam. Apabila malamnya kurang tidur, Senin paginya masih ada sisa-sisa rasa pusing. Mungkin rasa pusing ini bawaan tekanan darah yang cenderung rendah.

Dengan demikian saya hampir tidak pernah menunda waktu makan. Kalau di kantor, tanpa harus menunggu barengan teman yang mau makan, begitu rasa lapar datang, saya langsung makan.

Suatu anugrah dan nikmat yang tidak ternilai. ketika kita asyik menikmati santapan yang kita makan. Mungkin kadang hal kecil ini luput dalam pandangan kita.

Seperti dalam sinetron, ada kalanya jamuan makan yang penuh dengan hidangan yang beraneka ragam, tak sedikitpun menimbulkan selera makan orang yang sedang gundah hatinya. Setidaknya ini pandangan pribadi.

Buah dari surga pun tak mampu membuat kita tergerak untuk mencicipi ketika pikiran sedang terbebani oleh suatu persoalan.

Kalau memang begitu keadaannya, sebenarnya apa yang membuat waktu rasa makanan enak, apakah itu lidah, pikiran, atau makanan itu sendiri. Bagi saya, pikiranlah faktor terbesar yang mempengaruhi selera makan kita.Yang sedang sakit tentu saja lidahnya pahit dan karenanya ketika makan tidak nikmat. Yang sedang galau, si lidah tak mampu meneguk kenikmatan dari hidangan yang tersaji.

Alhamdulilah makan siang hari ini nikmat sekali. Menu yang cocok disantap dengan suasana santai sehingga lidah bisa menari nari girang. Tiga potong tempe goreng, semur kentang campur ayam.

[caption id="attachment_204026" align="aligncenter" width="300" caption="Isi Lunch Box ku siang ini"]

1350034734554355517
1350034734554355517
[/caption]

Lunch box ini telah setia menemani makan siangku sejak sepuluh tahun yang lalu. Namun semuanya tidak akan berarti tanpa kesetiaan istri saya mamasak di sela sela hectic-nya pagi sebelum istri berangkat ke kantor. Terima Kasih Istriku.

Ditulis Rikho Kusworo ,Saat Istirahat Makan Siang 12 Oktober 2012 jam 12.50

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun