Mohon tunggu...
Rikho Kusworo
Rikho Kusworo Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis Memaknai Hari

Karyawan swasta, beranak satu, pecinta musik classic rock, penikmat bahasa dan sejarah, book-lover.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Antara Pakdhe,Pakde, dan Paman

11 Juli 2012   13:43 Diperbarui: 4 April 2017   17:37 4976
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_187313" align="aligncenter" width="300" caption="Ilustration :shutterstock.com"][/caption] Banyak yang beranggapan bahwa berbahasa Indonesia itu mudah. Namun tidak banyak orang yang mahir memahami dan menggunakannya secara benar.

“Pak Rikho, kalau Bahasa Indonesianya Pakdhe apa ya?” tanya teman saya, sebutlah Deded.

Dengan percaya diri saya menjawab,” Ya paman tho “

Deded menimpali,” Bukan Pak, kalau paman kan adik laki-laki ibu atau bapak, kalau kakak laki-laki ibu atau bapak tidak bisa disebut paman”

Merasa masih yakin, saya pun berargumen,” Wah, kalau paman itu tidak mengacuadik atau kakak dari ayah/ibu, selama masih saudara laki-laki bapak/ibu maka bisa disebut paman”.

Deded yang merasa yakin benar dengan pernyataannya bersikeras,” Tidak pak, Pakdhe itu lain dengan Paman”.

Akhirnya goyah juga keyakinan saya. Melihat begitu yakinnya Deded, saya mencarinya di Kamus Besar Bahasa Indonesia online. Saya temukan di dalam kamus itu, pengertian Paman sebagai berikut:

1.Adik laki-laki ayah atau ibu;pakcik

2.Sapaan orang laki-laki yang belum dikenal atau yang patut dihormati.

Pemahaman Deded tentang “Paman” benar adanya. Pengertian saya yang salah.

Yang ditanyakan Deded kepada saya adalah kata Pakdhe. Dalam bahasa Jawa kata pakdhe adalah kakak dari ayah/Ibu. Deded menanyakan perihal Pakdhe untuk tulisan yang akan diposting di blog nya. Deded ingin memastikan pembacanya memahami betul pengertian kata Pakdhe. Selain itu, sebisa mungkin Deded ingin menggunakan kata ganti Pakdhe ini dalam Bahasa Indonesia.

Saya penasaran terus mencari.Lha kalau Paman itu sebatas adik dari bapak/Ibu, terus kata ganti untuk kakak dari bapak/Ibu itu apa? Sejenak kemudian saya terdiam. Tertegun karena tersadar bahwa ternyata kemampuan Bahasa Indonesia saya masih kurang baik.

Cukup lama saya merenung namun tak jua menemukan jawaban. Bagaimana mungkin? Kata ganti untuk hubungan kekerabatan yang cukup populer dalam bahasa ibu sendiri kok tidak tahu.

Buktinya saya masih memahami kata Paman seperti Uncle (Inggris) atau Oncle (Perancis). Masih kurang yakin dari makna kata Paman, setelah sampai di rumah,saya membuka Kamus Inggris-Indonesia John M Echols dan Hassan Shadily 2002. Dalam kamus ini kata Uncle hanya berarti Paman.

Masih kurang puas, saya mencari tahu di kamus Webster College Dictionary 3rd Edition 1995 penjelasan kata Uncle ini dalam bahasa Inggris. Saya temukan di kamus ini kata Uncle berarti the brother of one’s father or mother. Hanya brother tidak menyebutkan younger brother atau older brother.

Pun dalam kamus Perancis Indonesia Winarsih Arifin & Farida Soemargono 1999, kata Oncle hanya berarti Paman, tidak ada tambahan keterangan lainnya.

Setelah mencari-cari akhirnya saya menemukan kata Pakde dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Ya Pakde bukan Pakdhe. Dalam KBBI Depdiknas Edisi Keempat 2011, kata Pakde berarti :

1.Bapak Gede

2.Sapaan kakak laki-laki ibu atau ayah,uak.

Untunglah yang barusan bertanya perihal Pakde,Pakdhe atau Paman adalah rekan sebangsa. Malu saya apabila yang menanyakan adalah orang asing yang ingin belajar bahasa Indonesia.

Mungkin teman pena saya yang orang Perancis akan beringsut mundur,tidak jadi belajar bahasa Indonesia dengan saya, kalau mengetahui ketidaktahuan saya mengenai Pakde,Pakdhe atau Paman. Bagaimana mungkin orang asing akan belajar dengan orang yang tidak paham kata ganti dalam bahasanya sendiri. Waduh…

Beberapa waktu yang lalu teman Perancis ini bertanya kepada saya perbedaan mengapa dan ngapain, bayangkan dan bayangin, ceritakan dan ceritain. Sudah hampir sebulan saya belum membalas surat elektroniknya. Maaf Bro, saya belum menemukan jawaban yang valid atas pertanyaanmu.

Rikho Kusworo 11 Juli 2o12

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun