Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya Tingkatkan Efisiensi UMKM Kopi di Medokan Semampir
Surabaya -- Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya yang tergabung dalam Sub Kelompok 6 KKN Non Reguler sukses membantu pengembangan UMKM Kopi Ibu Modin di Desa Medokan Semampir RW 03, Kecamatan Sukolilo, Surabaya. Dengan inovasi berupa mesin penggiling kopi dan pemasangan banner promosi, usaha kopi lokal ini berhasil meningkatkan efisiensi operasional sekaligus memperluas jangkauan pasar.
Proses penggilingan kopi yang sebelumnya diserahkan kepada vendor di pasar kerap menjadi tantangan utama bagi UMKM ini. Tidak hanya memakan waktu lebih lama, tetapi juga membebani usaha dengan biaya tambahan. Mahasiswa pun merancang mesin penggiling kopi sederhana yang dapat digunakan secara mandiri oleh pemilik usaha. Mesin ini terbukti mampu menghemat waktu hingga lebih dari 50% dan mengurangi ketergantungan pada pihak lain, sehingga kontrol terhadap kualitas produk semakin baik.
Selain itu, kurangnya aspek pemasaran juga menjadi perhatian. Tidak adanya banner atau tanda promosi di lokasi usaha menyebabkan UMKM ini kurang dikenal oleh masyarakat sekitar. Untuk itu, mahasiswa mendesain dan memasang banner di depan lokasi usaha. Dalam waktu singkat, keberadaan banner ini berhasil meningkatkan jumlah pengunjung hingga 35% hanya dalam minggu pertama setelah pemasangan.
"Kami sangat terbantu dengan adanya mesin penggiling kopi ini. Selain hemat biaya, kami juga bisa menjaga kualitas kopi yang kami hasilkan. Banner yang dibuat juga menarik perhatian pelanggan baru," ujar Ibu Modin, pemilik usaha kopi.
Kegiatan ini tidak hanya memberikan manfaat praktis bagi UMKM Kopi Ibu Modin, tetapi juga menjadi bukti bahwa kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat mampu menciptakan solusi efektif bagi pemberdayaan ekonomi lokal. Para mahasiswa berharap upaya ini dapat memberikan dampak jangka panjang bagi keberlanjutan usaha, sekaligus menginspirasi UMKM lain di wilayah sekitar untuk terus berinovasi.
Dengan selesainya program ini, mahasiswa Sub Kelompok 6 menegaskan pentingnya pendampingan berkelanjutan dan pengembangan strategi pemasaran lebih lanjut, seperti perbaikan kemasan dan distribusi. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat daya saing UMKM Kopi Ibu Modin di pasar yang semakin kompetitif.
Keberhasilan program ini juga menunjukkan bahwa inovasi sederhana dapat membawa perubahan besar bagi masyarakat, sekaligus menjadi pembelajaran berharga bagi mahasiswa dalam mengaplikasikan ilmu untuk menyelesaikan masalah nyata di lapangan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H