"Balada Tepi Laut"
Riuh sahutan ayam kala mentari menyapa hari
Mengusik lelap dalam dekap malam yang sunyi
Dalam keheningan malam yang dipaksakan,
Tangan-tangan kusam kembali mengayuh sampan
Tak lama lagi sepi akan sirna
Diganti riuh semesta di kala mentari mulai menggeliat
Kilau arunika menabuh karsa
Diiringi kicau burung di ranting-ranting penuh gembira
Pandangan mata menuju hamparan segara
Menampikkan rasa takut yang kian perkasa
Senantiasa mengharap keramahan Sang Baruna
Mentari terbenam meninggalkan gurat-gurat jingga di cakrawala
Perlahan langit biru menjelma layung secara berkala
Sampan menghala bentala
Romansa kehangatan rumah yang senantiasa didamba
Sebuah perjumpaan kian terasa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H