Mohon tunggu...
Rike Yurita
Rike Yurita Mohon Tunggu... Foto/Videografer - rikeyurita_6a

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Fenomena Langka Pelangi Mengelilingi Matahari

5 April 2020   09:56 Diperbarui: 5 April 2020   09:57 3867
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Terlihat diatas awan fenomena pelangi yang mengelilingi matahari pada Rabu (25/03/2020) pagi hari pukul 10.00 WIB. Fenomena matahari cincin berlangsung selama 90 menit. 

Warga kampung Dumpit mengabadikan momen tersebut dengan memotret menggunakan ponsel masing-masing. Bahkan ada sebagian mereka langsung memposting di akun media sosial.

Sebagian penduduk dunia meyakini mitos bahwa fenomena alam ini terjadi tanda akan hujan atau memasuki musim kemarau. Keyakinan tersebut tidak benar secara ilmiah. 

Peristiwa itu sebenarnya hal yang tidak berpengaruh pada bumi. Dengan begitu untuk masyarakat tidak perlu khawatir. Mitos terkait fenomena atau informasi yang bisa menyesatkan jangan sampai mempengaruhi kita.

Dulunya fenomena alam seperti matahari cincin ini dipergunakan untuk memperkirakan cuaca, disaat ilmu meteorology belum berkembang. 

Biasanya fenomena ini memberitahukan akan terjadi hujan selama seharian penuh. Karena awan cirrus tinggi bisa menyebabkan terjadinya hujan turun. Daerah tropis di Indoneisia jarang sekali terjadi fenomena matahari cincin.

Menurut para astronom, lingkaran besar yang mengelilingi matahari itu disebut fenomena hallo. Dilansir dari tempo yang pernah dikatakan oleh Profesor Riset Astronomi dan Astrofisika LAPAN Thomas Djamaluddin mengatakan, fenomena halo disebabkan oleh kristal es di awan Cirrus yang membiaskan cahaya matahari seperti prisma. 

Cahaya yang terurai tampak membentuk cahaya pelangi yang melingkari matahari. Cukup tingginya awan cirrus ini sehingga membentuk partikel yang sangat dingin dan biasanya berwujud kristal es. Awan cirrus yang sangat dingin inilah yang membiaskan cahaya matahari sehingga membentuk seperti cincin yang melingkari matahari.

Berdasarkan situs BMKG pada September 2018, pernah memuat penjelasan soal fenomena halo matahari berupa bulatan cahaya seperti pelangi yang mengelilingi matahari merupakan fenomena optis berupa lingkaran cahaya di sekitar matahari dikarenakan ada pembiasan sinar matahari oleh awan lapisan tinggi. Awan yang membiaskan sinar matahari itu biasa disebut awan tipis cirrus yang berada pada ketinggian sekitar 6.000 meter dari permukaan bumi.

Saya baru kali ini melihat fenomena yang unik nan indah secara langsung. Sungguh takjub akan kekuasaan-NYA yang seakan tiada habisnya. Ditengah wabah Covid-19 kita bisa menimati keindahan alam. 

Maka dari itu perbanyak lah bersyukur dengan apa yang terjadi saat ini. Hal tersebut berarti setiap orang yang melihat fenomena halo matahari tidak selalu sama, tergantung dari mana seseorang tersebut berdiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun