Tanggal 13 Januari 2014, hari di mana saya benar-benar tersadar akan kasih sayang seorang bapak. Tidak henti-hentinya saya bersyukur memiliki bapak seperti beliau.
“Beliaulah lelaki terbaik yang pernah saya miliki.”
Berawal ketika saya akan berangkat kuliah. Waktu itu, saya terpaksa membawa motor bapak yang butut, tua, dan susah dikendarai, karena motor saya rusak dan harus diperbaiki. Sebenarnya saya malu. Tetapi, karena harus masuk bengkel, saya terpaksa bertukar motor dengan bapak selama sehari, supaya motor saya bisa bapak bawa ke bengkel.
Keesokan harinya, bapak berpesan kepada saya untuk mengambil motornya di tempat kerja bapak. Bapak saya adalah seorang tukang kebun di sebuah koperasi yang terletak di Kabupaten Madiun. Saya pun tersenyum kegirangan. Akhirnya saya tidak perlu memakai motor butut yang sangat menyusahkan.
Saya telah siap berangkat dan menukar motor. Namun, ternyata motor bapak kehabisan bensin. Saya kesal dan marah-marah sendiri. Akhirnya, saya pun membeli bensin satu liter dengan menggerutu, “Bapak nih, ninggalin motor nggak ada bensinnya. Menyebalkan!”
Hingga saya berangkat, saya tetap saja cemberut dan berniat untuk segera melampiaskan kemarahan saya pada bapak.
Sesampainya di tempat kerja, saya langsung memarkir motor. Di situ bapak sudah berdiri menunggu saya.
“Bapak! Motornya kok nggak ada bensinnya?”
“Wong nggak ada uang lho, Nduk. Uangnya habis untuk servis motor kamu. Itu saja hutang. Bapak sudah tidak punya uang sama sekali.”
“Degg..”
Seketika itu saya terdiam dan membisu. Saya melihat mata bapak berkaca-kaca ketika mengatakan hal itu.
Jantung saya pun serasa berhenti berdetak, sesak sekali. Bapak rela berhutang demi saya, rela tidak memegang uang sama sekali demi saya. Tapi, apa balasan saya? Saya malah kesal dan berniat marah-marah pada bapak. Sungguh, sejak itu saya merasa sangat bersalah pada bapak. Sebelum pergi, saya menyerahkan selembar uang satu-satunya milik saya untuk bapak. Saya pun pergi dengan menahan air mata, menutupi rasa bersalah saya. Maafkan anakmu ini bapak...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H