Mohon tunggu...
Syakir NF
Syakir NF Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Lahir dan tumbuh di Cirebon, ia kini tengah berkelana di ibu kota mencari jalan ke kota ibu.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Manusia Sekarang

22 November 2014   18:00 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:07 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Satu-satu kaki melangkah

Kiri-kanan satu-satu

Terburu-buru kaki melangkah ketujuan

Yang menghalang, jatuhkan!

Yang menjaga, abaikan!

Okulele bertengger mesra diketiakmu

Apa yang kau cari anak muda?

Uang recehan dipinggiran jalan?

Ataukah sebungkus nasi orek? Lalu kau nikmati diujung trotoar dengan sahabatmu.

Bukan.bukan. kau berdasi dan mengepal balpoint

Ditemani bau busuk sungai hitam pinggiran Jakarta

Kau mencari.

Tak peduli siapa yang menyapa, matamu hanya kerling. hmmm, walah-walah.

Terbirit agar dapat IPK 4 dan terlihat sempurna dimata dosen?

Atau cari muka didepan Pak bos biar naik jabatan?

Bruk.

Tersandung. lututmu sobek

YES! Aku spontan jingkrak-jingkrak

Tujuanmu berlalu, kawan-kawan termangu

Kau, APATIS.

Ciputat, 12 Juni 2014

AR~

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun