Mohon tunggu...
Riki Goi
Riki Goi Mohon Tunggu... Lainnya - S1-Ilmu Politik

"Menjadi Hebat dengan Mempertajam Daya Kritis Anak Muda"

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pacarku

17 Mei 2021   19:00 Diperbarui: 17 Mei 2021   19:05 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pacarku

Disudut kamar bermodalkan setitik cahaya,
Kau memakasa benak mencumbumu dalam diam,
Merangsang saraf meperkosa setiap kata,

Lembar demi lembar menawarkan makna,
Menggoda dengan kalimat-kalimat siap jajak,
Bab demi bab mendekap mesra,
Memeluk dengan rangkulan kata-kata penuh harapan,
menggoda mata hingga tak berpaling pandangan.

Seusai kita bermesra-mesraan,
Sejenak aku tersadar duahai pacarku,
Dalam diam kau menabur benih pada benak,
Memaksa saraf menelusuri lorong kehidupan.

Hingga aku paham apa yang mereka katakan,
Bahaw dirimu adalah jendela dunia,
Yang menggambarkan pandangan realita,
Entah cerah ataukah berkabut setiap waktunya.

Kupang ,17 Mei
Riki Goi
Hari Buku Nasional

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun