Penulis: Rhiky Asa.
BIOGRAFI MARX
Nama lengkap Karl Heinrich Marx, lahir di Trier wilayah Prusia pada Tanggal 5 Mei 1818 dan  kemudian meninggal pada Tanggal 14 Maret 1883 setelah 3 tahun kemudian istrinya Jenny meninggal di London, Inggris, Karl Marx pada umurnya 25 Tahun Menikahi Jenny Von Westphalen tahun1843 wanita yang sama-sama berasal Prusia tempat kelahiranya.
KONTEKS KEHIDUPAN MARX
Selain konteks kehidupanya pada abad 19 saat itu dikelilingi banyak pristiwa chaos seperti runtuhnya Feodalisme, Revolusi Industri, serta awal-awal muncul kepemilikan modal dalam pergeseran fase feodalisme kepada kualitas yang lebih tinggi yakni Kapitalisme. Marx juga diPengaruhi oleh pemikiran-pemikiran Hegel, Meskipun pada akhirnya ia sendiri menjadi salah satu pengkritik Hegel, di mana dalam tulisannya "Economic and Philosophic Manuscript" Marx mengkritik Hegelian terhadap ekonomi-ekonomi politik yang dipusatkan pada kontradiksi-kontradiksi yang dimunculkan kepemilikan pribadi dan pekerja yang diasingkan. Di tahun 1840-41 Marx menyelesaikan disertasinya yang berjudul, "The Difference Between the Natural Philosophy of Democritus and Epicurus." Setelah itu Marx memulai karirnya sebagai seorang jurnalis di Rheinische Zeitung. Koran ini banyak mengkritik pemerintahan Prusia, yang akhirnya berujung pada pemberangusan oleh pemerintah di tahun 1843.
FILOSOFI BERPIKIR MARX
Titik pijak Marx untuk berpikir berangkat dari Pristiwa-pristiwa chaos dimasanya pada abad 19 sehingga Ia sangat tegas bicara mengenai kebebasan, egaliter/Kesetaraan, hingga secara habis-habisan menguliti kapitalisme dengan sifatnya yang eksploitatif, sehingga mengalienasi manusia hingga titik yang paling rendah untuk melupakan dirinya sendiri sebagai manusia baginya hakekat manusia itu adalah bebas serta posisi manusia adalah sama oleh karena itu ia sangat keras menolak segala macam ekspolitasi, pendiskriminasian yang dilakukan feodalisme dan kapitalisme saat itu.
TEORI DASAR KARL MARX
Teori yang paling dasar dari Karl Marx adalah konsepnya terhadap Formasi sosioekonomi yang melahirkan klas-klas dalam setiap tatanan sosial karena hubungan-hubungan produksi di setiap formasi sosioekonomi. Baginya sejarah dalam setiap formasi sosioekonomi memiliki hukum-hukum dan geraknya sendiri-sendiri dalam perubahan tertentu namun saling berhubungan dan saling berlawanan. Marx membagi lima formasi sosioekonomi dasar dalam perkembangan dan pergantian formasi sosioekonomi dalam sejarah manusia yang dapat dibedakan menurut hukum-hukum atau corak produksinya masing-masing yaitu dari komunal primitive, asiatik, perbudakan, feodal, hingga kapitalis. Komunal primitive sesuai dengan kemunculan manusia dan menghadirkan prakondisi untuk perkembangan lebih lanjut manusia yang kemudian komunal primitive digantikan dengan formasi klas yang baru yaitu tibutarian/asiatik, perbudakan, feudal, hingga kapitalis yang dicirikan ketidakadilan sosial, eksploitasi kerja dan perjuangan klas dalam hubungan produksi.
Dari sedikit ulasan diatas maka dari sinilah kita tahu bahwa Marx menggunakan materialisme dialegtis historis kedalam analisis sejarah dan membagi semua hubungan sosial dalam setiap formasi sosioekonomi kedalam hubungan sosial materialis dan ideoligis yakni basis material dan supra struktur. Bagi Marx basis dan suprastruktur adalah konsep relative untuk mendefenisikan dua tingkat yang berbeda dalam perkembangan sosial. Basis adalah ekonomi masyarakat dalam masyarakat tertentu yakni proletar dan suprastruktur menunjukan hubungan sosioekonomi dalam tingkatan masyarakat tertentu yakni kaum ideologis atau idelis bourjuis. Basis hubungan produksi materi dalam sosioekonomi proletar inilah yang akan menentukan kesadasaran karena manusia terlibat dalam system produksi material, mereka mengerjakan ide-ide bourjuasi yang diadaptasi pada tenaga produksi dalam hubungan produksi melalui institusi-institusi pengatur dalam hubungan sosial. Sepanjang produksi diatur atas kepentingan klas tertentu dengan regulasi melayani dengan tujuan menjaga model eksploitasi maka hubungan sosial tersebut akan menjadi tatanan klas suprastruktur/negara. Namun pada bagian hubungan sosial, ada juga yang terorganisir dalam perjuangan-perjuangan klas untuk melakukan perlawanan pada klas suprastruktur. Dalam perkembangan serta pergantian klas dari satu formasi sosioekonomi kepada satu sosioekonomi yang lebih lanjut menunjukan lompatan-lompatan kualitatif dengan semakin kerasnya kontradiksi-kontradiksi dalam hubungan hubungan sosial ekonomi antara tenaga produktif baru dan hubungan produktif usang, antara elemen baru dalam system masyarakat dan hubungan sosial suprastruktur yakni bourjuis. Artinya bahwa basis dalam produksi material menentukan dan kesadaran manusia  menentukan hubungan dalam membangun relasi atau interaksi dan hubungan sosial tersebut kemudian melahirkan klas sosial suprastruktur. Oleh karena itu Marx dengan lugas mengatakan bahwa kita telah melihat ketergantungan suprastruktur terhadap basis yang di ekspresikan pada fakta bahwa basis ekonomi menentukan kehidupan suprastruktur.
AGAMA DAN ALIENASI MENURUT MARX