Mohon tunggu...
Money

Wirausaha untuk Indonesia atau Indonesia untuk Wirausaha

22 Desember 2016   11:34 Diperbarui: 22 Desember 2016   11:38 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Berbicara tentang wirausaha tentu sangat menyenangkan dan menarik, terlebih mengenai bagaimana menjadi wirausahawan  yang profesional. Namun perlu disadari  bahwa Pendidikan kewirausahaan (entrepreneurship) di Indonesia masih kurang memperoleh perhatian yang cukup memadai, baik oleh dunia pendidikan, masyarakat, maupun pemerintah. Banyak praktisi pendidikan yang kurang memperhatikan aspek-aspek penumbuhan mental, sikap, dan perilaku kewirausahaan peserta didik, baik di sekolah kejuruan maupun professional sekalipun.

Orientasi mereka pada umumnya hanya pada upaya-upaya menyiapkan tenaga kerja yang siap pakai. Sementara itu, dalam masyarakat sendiri telah berkembang lama kultur feodal (priyayi) yang diwariskan oleh penjajahan Belanda. Sebagian besar anggota masyarakat memiliki persepsi dan harapan bahwa outputdari lembaga pendidikan dapat menjadi pekerja (karyawan, administrator atau pegawai) oleh karena dalam pandangan mereka bahwa pekerja (terutama pegawai negeri) adalah priyayi yang memiliki status sosial cukup tinggi dan disegani oleh masyarakat.

Sehingga Tolak ukur yang paling banyak dipakai dalam menjalankan kewirausahaan antara lain ialah berdagang hanya cari untung, seringkali orang berdagang mengahalalkan segala cara. Berdagang merupakan hobi bagi yang menekuninya secara ikhlas. Berdagang adalah ibadah, karena berdagang sebagai wadah dalam berbuat baik kepada sesama manusia.

Secara umum kewirausahaan dipandang sebagai fungsi yang mencakup eksploitasi peluang-peluang yang muncul di pasar.Sedangkan kewirausahaan menurut Islam yaitu kebutuhan akan wirausaha Islam (Al-Qur’an, sunnah rasul, dan sejarah Islam) sebagai sumber motivasi manusia antara kenyataan hidup dan perjuangan untuk hidup lebih baik, langkah-langkah atau proses kewirausahaan, ide motivasi, dan peluang dalam kewirausahaan.

Kewirausahaan Menurut Konsep Islam

  • Motif berwirausaha buat modal usaha
  • Berbuat baik dapat menyenangkan otak yaitu tidak menimbulkan beban menjauhi dari singgungan penjual dan pembeli.
  • Perintah bekerja, sesuai dengan hadist yang berbunyi Dari Al-Miqdam bin Ma’dikarib RA. : Nabi SAW. bersabda, “tidak ada makanan yang lebih baik dari seseorang kecuali makanan yang ia peroleh dari uang hasil keringatnya sendiri. Nabi Allah, Daud AS. makan dari hasil keringatnya sendiri.” (H.R. Al Bukhari)
  • Manajemen Utang Piutang yakni tidak mengambil laba secara besar-besaran dan Membayar utang secepatnya atau tepat waktu
  • Membina tenaga kerja bawahan
  • Pamer kekayaan menjadikan modal beku
  • Sifat-sifat usaha : Takwa, tawakal, dzikir, syukur, Jujur, Niat suci ibadah, Azan dan bangun pagi, yang terdapat dalam QS jum’ah ayat 10:
  • Apabila Telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.

Adapun ciri-ciri seorang wirausaha adalah sebagai berikut:

  • Percayadiri
  • Berorientasikan tugas dan hasil
  • Pengambil risiko
  • Kepemimpinan
  • Keorisinilan
  • Berorientasi kemasa depan
  • Jujur dan tekun

Dalam berwirausaha juga di perlukan suatu sikap yang profesional, berikut sikap-sikap yang harus di miliki oleh seorang wirausaha:

  • Disiplin
  • Komitmen Tinggi
  • Jujur
  • Kreatif dan Inovatif
  • Mandiri
  • Realistis

Wirausaha bukanlah sebuah profesi yang hanya monoton dengan idealaktikanya, namun wirausaha adalah profesi yang bisa dibilang sebagai media adu kecerdasan, kekreatifan, serta penuh inovasi. Untuk itu perlu adanya kompetensi agar wirausahawan lebih profesional dalam usahanya.

Berikut 10 kompetensi yang harus dimiliki, yaitu:

  • knowing your business, yaitu mengetahui usaha apa yang akan dilakukan. Dengan kata lain, seorang wirausahawan harus mengetahui segala sesuatu yang ada hubungannya dengan usaha atau bisnis yang akan dilakukan.
  • knowing the basic business management, yaitu mengetahui dasar-dasar pengelolaan bisnis, misalnya cara merancang usaha, mengorganisasi dan mengenalikan perusahaan, termasuk dapat memperhitungkan, memprediksi, mengadministrasikan, dan membukukan kegiatan-kegiatan usaha. Mengetahui manajemen bisnis berarti memahami kiat, cara, proses dan pengelolaan semua sumberdaya perusahaan secara efektif dan efisien.
  • having the proper attitude, yaitu memiliki sikap yang sempurna terhadap usaha yang dilakukannya. Dia harus bersikap seperti pedagang, industriawan, pengusaha, eksekutif yang sunggung-sungguh dan tidak setengah hati.
  • having adequate capital, yaitu memiliki modal yang cukup. Modal tidak hanya bentuk materi tetapi juga rohani. Kepercayaan dan keteguhan hati merupakan modal utama dalam usaha. Oleh karena itu, harus cukup waktu, cukup uang, cukup tenaga, tempat dan mental.
  • managing finances effectively, yaitu memiliki kemampuan / mengelola keuangan, secara efektif dan efisien, mencari sumber dana dan menggunakannnya secara tepat, dan mengendalikannya secara akurat.
  • managing time efficiently, yaitu kemampuan mengatur waktu seefisien mungkin. Mengatur, menghitung, dan menepati waktu sesuai dengan kebutuhannya.
  • managing people, yaitu kemampuan merencanakan, mengatur, mengarahkan / memotivasi, dan mengendalikan orang-orang dalam menjalankan perusahaan.
  • statisfying customer by providing high quality product, yaitu memberi kepuasan kepada pelanggan dengan cara menyediakan barang dan jasa yang bermutu, bermanfaat dan memuaskan.
  • knowing Hozu to Compete, yaitu mengetahui strategi / cara bersaing. Wirausaha harus dapat mengungkap kekuatan (strength), kelemahan (weaks), peluang (opportunity), dan ancaman (threat), dirinya dan pesaing. Dia harus menggunakan analisis SWOT sebaik terhadap dirinya dan terhadap pesaing.
  • copying with regulation and paper work, yaitu membuat aturan atau pedoman yang jelas tersurat, tidak tersirat.

Setelah semua di miliki baik dari segi sifat, sikap, kompetensi, maka hendaknya seorang wirausahawan harus mampu memplanning usahanya kedepan seperti apa, sehingga untuk mencapai karier puncak maka dibutuhkan delapan anak tangga.

Delapan anak tangga mencapai karier puncak wirausaha:

  • mau kerja keras (capacity for hard work)
  • bekerjasama dengan orang lain (getting things done with and through people)
  • penampilan yang baik (good appearance)
  • yakin (self confidence)
  • pandai membuat keputusan (making sound decision)
  • mau menambah ilmu pengetahuan (college education)
  • ambisi untuk maju (ambition drive)
  • pandai berkomunikasi (ability to communicate)

semoga bermanfaat untuk kita semua....

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun