Mohon tunggu...
Rika Nurrizkiana
Rika Nurrizkiana Mohon Tunggu... -

Pejuang Pena

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Hidupkan “Lagi” Lagu-lagu Nasional di Kalangan Remaja

29 Oktober 2013   19:15 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:52 773
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tahukah anda dengan lagu yang berjudul “Serumpun Padi” karya Maladi? “Nyiur Hijau” karya Maladi? “Di Timur Matahari” karya Wage Rudolf Soepratman? Tiga lagu ini merupakan contoh sebagian kecil lagu nasional yang ntah terbawa arus apa sehingga lagu-lagu ini sudah jarang terdengar di telinga. Bahkan, mungkin saja ada yang belum pernah mendengar lantunan merdu irama dan indahnya lirik dari tiga lagu nasional tersebut. Padahal, lagu-lagu nasional tidak kalah bagus dibanding dengan lagu-lagu luar negeri. Lagu-lagu nasional bermakna sangat dalam. Salah satunya adalah lagu yang berjudul “Nyiur Hijau” karya Maladi. Penggalan liriknya yang bermakna keindahan tanah air Indonesia adalah tanah airku tumpah darahku, tanah yang subur kaya makmur, tanah airku tumpah darahku, tanah yang indah permai nyata. Masih banyak lagi yang dapat kita interpertasikan dan kita dapat mengambil pesan dari lagu-lagu nasional tersebut. Pesan tentang semangat juang yang tinggi, rasa syukur, keindahan alam, pantang menyerah dan sebagainya. Lalu? Mengapa lagu-lagu nasional ini seakan-akan mati dan hilang? Inilah bukti degradasi moral di kalangan remaja saat ini. Miris memang. Hal ini dapat dilihat dari menurunnya permintaan terhadap lagu-lagu nasional, beralihnya selera terhadap lagu-lagu nasional ke lagu-lagu luar negeri, dan kurangnya minat remaja dalam menyanyikan, mengintrepertasikan, dan menyebarluaskan lagu-lagu nasional. Sebagai contoh dalam realita kehidupan, menjamurnya lagu-lagu asal korea dengan pemakaian bahasa korea membuat remaja Indonesia lebih suka menyanyikan dan menghafal lagu tersebut. Sedangkan, dalam pelaksanaan upacara bendera saja banyak remaja yang tidak hafal dengan lagu-lagu nasional yang dinyanyikan oleh kelompok paduan suara.

Sementara banyak orang yang berspekulasi tentang penyebab degradasi moral di kalangan remaja Indonesia ini, sebenarnya yang menjadi akar permasalahannya adalah kurangnya rasa cinta tanah air dalam jiwa pemuda. Namun, banyak hal pendukung lainnya yang menjadi penyebab, diantara lain adalah proses globalisasi yang menyebabkan unsur-unsur budaya asing menjadi mudah masuk ke Indonesia. Di samping itu, mayoritas pemuda Indonesia bersifat tidak peduli terhadap sejarah, kekayaan dan segala sesuatu yang berhubungan dengan bangsa Indonesia. Kurangnya rasa cinta tanah air ini tentu saja membawa dampak yang buruk pada pembangunan karakter bangsa Indonesia. Dampak yang buruk ini dapat mengakibatkan hilangnya ciri khas bangsa Indonesia yang telah ditanggapi masyarakat luar negeri dan buruknya citra bangsa Indonesia di luar negeri. Beberapa kasus remaja yang kurang memiliki rasa cinta tanah air harus diperhatikan untuk menjadikan remaja sebagai generasi penerus bangsa yang sehat, mandiri, beriman, berakhlak mulia, cinta tanah air, berkesadaran hukum dan lingkungan, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, kreatif, dan disiplin sebagaimana termaktub dalam visi pembangunan nasional.

Menghidupkan kembali lagu-lagu nasional itu dapat diwujudkan dengan berbagai cara, yaitu:


  1. menjadikan lagu-lagu nasional sebagai alat pemersatu bangsa. Adapun cara yang dapat dilakukan, yaitu: 1. apapun kegiatan yang sedang diselenggarakan baik itu formal maupun non formal hendaklah dibuka dengan lagu-lagu nasional, 2. mengadakan suatu kompetisi cipta lagu nasional tingkat nasional, tujuan latennya adalah mempertemukan remaja-remaja perwakilan daerah yang bertalenta dan menjadi sarana untuk mempersatukan bangsa, 3. didengarkannya lagu-lagu nasional dalam radio ataupun stasiun televisi nasional maupun swasta secara kontinu melalui jam-jam tertentu dan dimasukkan ke dalam sebuah program tayangan televisi atau siaran radio;
  2. mengenalkan lagu-lagu nasional ke kancah internasional;
  3. diadakannya kompetisi-kompetisi dan penghargaan bagi remaja yang menciptakan karya seni berupa lagu yang bertema tanah air agar tercipta remaja yang maju, kreatif, dan cinta tanah air; dan
  4. membuat suatu jaringan dalam social media yang tujuannya adalah untuk menyebarluaskan lagu- lagu nasional dan penghayatannya sebagai suatu penyampaian rasa cinta tanah air.

Dengan hidupnya lagu-lagu nasional yang dimulai dari kalangan remaja, maka diharapkan akan tercipta bangsa yang berkarakter, mandiri, dan maju.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun