Ada pemandangan miris yang aku alami beberapa hari ini, terutama saat perjalanan pulang menggunakan jasa angkutan Kereta Api. KA AC ekonomi jurusan Kota-Bekasi. Sebagai kereta api berfasilitas pendingin ruangan, tentunya kereta tsb cukup bersih dan terawat, setidaknya dibanding KA ekonomi. Di depanku, duduk 2 anak berseragam SMA dan 1 orang ibu-ibu. Ke-2 remaja itu sedang asyik ngobrol sambil makan. Dan yang bikin aku tercengang, seusai makan, ke-2 remaja itu seenaknya membuang sampah makanan mereka di pojokkan lantai KA AC ekonomi tsb. Tak lama berselang, sang ibu di sebelahnya juga membuang daun pisang bekas lontongnya ke lantai KA jua. Tak hanya sekali-dua kali aku menyaksikan hal ini. Pemandangan serupa juga aku lihat keesokkan harinya, dua penumpang KA membuang bekas makanannya di rel KA….dengan orang dan tempat yang berbeda. Sering, tak hanya KA AC, juga ekonomi, bahkan bus2. Inikah fenomena kesadaran hidup bersih yang masih rendah? Apa slogan “Buanglah sampah pada tempatnya hanya slogan belaka tanpa makna”…Banyak sekali kejadian ini –> Membuang sampah sembarangan. Aneh…sangat aneh..Bagaimana tidak, ketika Alloh menguji dengan musibah berupa hujan lebat yang menyebabkan banjir, tidak sedikit diantara kita mengeluh kenapa mengalami banjir, padahal kalau mau dipikir2 semua itu bisa terjadi akibat ulah kerusakan yang diciptakan oleh manusia itu sendiri. Sedih, pengen negur, tapi mungkin aku masih terlalu “cemen” dan “ngga enakkan” untuk menegur orang yang belum aku kenal. Kecuali jika keluargaku atau teman2ku sendiri yang melakukannya. Kadang saudaraku pernah ada yang suka buang bekas makannya ke jalan tol saat sedang di mobil. Aku tegur aja, dengan sedikit tegas karena bagaimana jika sampah tersebut tak hanya sekedar mengotori pemandangan, tapi mungkin bisa menyebabkan kecelakaan lalu lintas akibat terpeleset Alhamdulillah, aku sudah mempraktekkan hal ini lama sekali…Yah, di tempat2 yang tidak tersedia tempat pembuangan sampah (TPS) atau jauh dari TPS, aku biasa menyimpan sampah itu dalam plastik lalu dipegang atau dimasukkan tas dan akan kubuang ketika sampai di tujuan dan ada TPSnya. Yah, mungkin ada beberapa yang komen, “apa ngga kotor (bau) tasnya?”…”insyaAlloh ngga, kan hanya sementara, dan kalaupun iya , itu lebih baik ketimbang merugikan oranglain” So, bukan alasan ketika tidak ada tong sampah dijadikan alasan untuk membuang sampah sembarangan…Maka, buanglah sampah pada kantong TAS-mu dahulu…..*senyum* *di tulis ulang dari blog pribadiku
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H