Aku janji, takkan sering mengganggumu.
Hanya sesekali mengetuk pintu chatmu,
Dengan pertanyaan random: “Udah makan belum?”
Andai kau benar belahan hati,
Aku takkan protes kalau kau lupa tanggal jadi.
Asal kau ingat tanggal diskon gede,
Karena di situ letak surga belanja kita berdua.
Andai kau orang yang tepat dikirimkan,
Aku pasti belajar masak tanpa bahan instan.
Walau rasa kari dan gulai sulit dibedakan,
Tapi niat tulusku kan bikinmu bertahan.
Andai kau beneran jodohku,
Kita bisa jadi duo komedi lucu.
Kau bikin jokes garing, aku tertawa palsu,
Karena tertawa kan bikin umur panjang, katanya begitu.
Tapi kalau kau bukanlah jodohku,
Aku tetap doakan yang terbaik untukmu.
Semoga kau temukan yang sejati,
Walau sebenarnya aku yang lebih cocok di hati.
Sebarkanlah cerita ini ke jagat maya,
Biar semesta tahu, aku sedang usaha.
Mencari jodoh lewat puisi ringan,
Siapa tahu jodohku baca, lalu datang pelan-pelan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H