Andai aku seorang puteri kerajaan,
Bangun pagi tak perlu kerja ke ladang.
Cuma tinggal pilih mahkota berlian,
Selfie cantik sambil minum teh di balkon.
Punya gaun mengembang bak kue tart,
Tiap hari pesta, dansa dengan pangeran gagah.
Tapi, kalau hujan dan jalan becek,
Apakah gaun itu kena lumpur juga?
Andai aku punya istana megah,
Bisa pesan pizza lewat burung merpati.
Tapi kalau salah alamat lagi,
Mau marah, takut dibilang tak elegan, oh ngeri!
Kuda putihku pasti keren dan kece,
Tapi, apa ada mode parkir otomatis?
Kalau jalan macet di pasar kerajaan,
Naik ojek naga, jadi solusi menawan.
Punya dayang-dayang, tukang kipas,
Tapi siapa yang bersihin istana luas?
Kalau aku puteri, apa harus tegas?
Mikir begini, bikin kepala jadi panas.
Eh, jadi puteri kok ribet juga ya,
Mending aku makan gorengan di pinggir kota.
Hidup sederhana, tapi hati bahagia,
Mimpi jadi puteri, cukup di cerita saja!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H