Halo, masa lalu, apa kabar di sana?
Masih sibuk bikin drama, atau sudah lega?
Aku di sini, melambaikan tangan,
Bukan karena benci, hanya ingin berjalan.
Kamu itu lucu, penuh kenangan absurd,
Dari naksir tetangga sampai lupa password.
Tapi sekarang aku sudah dewasa,
Tidak lagi galau soal cinta pertama.
Ingat waktu aku salah kirim chat?
Ngajak makan malam, eh, ke bos yang lewat.
Malu sih, tapi ya sudahlah,
Itu cerita yang bikin aku tertawa.
Kamu ajarkan aku arti berjuang,
Dari patah hati sampai gaji hilang.
Tapi maaf, waktunya pamit,
Aku tak mau stuck kayak WiFi yang kena limit.
Terima kasih, masa lalu tersayang,
Untuk semua pelajaran, baik pahit ataupun riang.
Kini aku melangkah ke depan dengan gaya,
Bawa harapan, semangat, dan secangkir kopi di meja.
Selamat tinggal, masa lalu yang manis,
Aku akan mengingatmu, tapi kenapa tidak habis-habis.
Sekarang waktunya aku bersinar terang,
Masa depan, tunggu aku, kita jadi pemenang!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H