Merayap perlahan, hati mulai meriang.
Dia curi senyum, tanpa permisi plis,
Kok bisa begini? Hati jadi meringis!
Cinta katanya bukan untuk dicuri,
Tapi maling ini beda, tak bisa lari.
Bukan bawa linggis, hanya tatapan,
Duh, hati jadi lemah, penuh harapan.
"Pak Polisi, lapor! Ada maling cinta!"
Kataku gemetar, sambil pegang pipi merah muda.
"Tandanya apa?" tanya polisi, bingung.
"Hatinya hilang, Pak, sampai melayang terhuyung."
Maling cinta ini aneh, bikin galau,
Tapi anehnya, kok rasanya mau.
Curiga jadi rindu, benci jadi suka,
Maling cinta, kau bikin aku luka, tapi juga ceria.
Hei, maling cinta, aku menyerah saja,
Kalau mau curi, ya curilah semuanya.
Tapi ingat, ada satu syarat kecil untukmu,
Jangan cuma mencuri, kembalilah dan tinggal bersamaku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H