Jam, oh jam, kenapa kau selalu telat?
Pagi-pagi belum berbunyi, aku sudah bangun segar bugar.
Tapi kau diam saja, tak mau kerja keras,
Kenapa tak bisa lebih cepat, atau lebih lambat?
Di tangan, kau berputar terus tanpa henti,
Tapi kenapa selalu merasa aku yang ketinggalan?
Mungkin karena kau suka bercanda,
Satu detik lewat, rasa seperti setahun!
Tapi, jam, kau tetap sahabat terbaik,
Walau kadang aku galak dan tak sabar.
Kau selalu ada saat dibutuhkan,
Menjaga kita tetap pada jalur yang sama.
Jam, oh jam, terima kasih atas waktu,
Meski kadang terlambat, tetap jadi teman sejati.
Karena tanpa dirimu, aku mungkin bingung,
Tahu-tahu sudah malam dan ada acara terlupa!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H