Aku berlari tiap pagi, demi si dia,
Bukan karena cinta, tapi dia selalu ada di sana.
Sepatu olahraga udah berlumpur, kaki udah lecet,
Tapi senyumnya, aduh, bikin hati jadi kena pelet.
Angkat beban, aku coba jadi kuat,
Biar bisa jadi pahlawan di matanya, tepat!
Tapi entah kenapa, beban yang kuangkat beratnya salah,
Lebih berat rindu, tiap kali dia lewat di sebelah.
Main basket, ku lempar bola dengan gaya,
Berharap dilihatnya, ah, si dia tak acuh juga.
Mungkin, ku harus coba bela diri,
Siapa tahu, nanti dia akan jatuh hati.
Berkeringat, ngos-ngosan, tapi tetap semangat,
Demi cinta, olahraga tak pernah ku anggap berat!
Tapi akhirnya ku sadar, cinta tak harus atletis,
Asal ketemu dia, aku sudah manis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H