Gaji bulanan terbang, habis tak terhitung kredit.
Di satu sisi ibu minta uang buat belanja,
Di sisi lain si kecil merengek mau main di wahana.
Pacar bilang, "Ayo nabung untuk masa depan,"
Tapi tiap akhir bulan, dompet penuh harapan.
Rumah belum lunas, cicilan motor datang,
Setiap kali ada bonus, semua langsung melayang.
Aku terjebak di tengah, antara dua generasi,
Kadang merasa jadi pahlawan, kadang hanya frustasi.
Di pagi hari jadi ayah, siang jadi anak baik,
Malamnya menghitung utang, sambil nahan sakit kepala naik.
Tapi jangan khawatir, aku masih tetap cinta,
Meski hidup ini seperti roti lapis berlapis beban.
Tawa dan cinta selalu jadi pelengkap,
Di balik tagihan, ada kisah yang tak pernah redup.
Begitulah cinta si sandwich generation,
Melayani dua sisi, penuh dengan pengorbanan.
Tapi aku yakin, di balik semua keribetan,
Ada bahagia di ujung jalan penuh tekanan!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H