Di dalam segitiga asmara yang misteri,
Kita berdua jadi sudut-sudut yang tak terhenti.
Kau sinusku, aku cosinusmu,
Bersama kita jadi sinusoidal yang memadu.
Ketika aku mendekat, jarak jadi hipotenusa,
Cinta kita berfungsi dengan rumus yang nyata.
Kau adalah sudut akut, aku sudut tumpul,
Namun dalam cinta, semua jadi hal yang tak gundul.
Tingkat kemesraan naik seperti fungsi eksponensial,
Kadang membuat kita terlihat terlalu radian.
Namun jangan khawatir, kita adalah persamaan yang pas,
Kita tak butuh kalkulator untuk menghitung kasih sayang yang luas.
Kita bagaikan grafik yang tak pernah berhenti,
Panjang cinta ini akan selalu menyala dan berseri.
Jadi mari kita teruskan persamaan ini,
Trigonometri cinta kita, selamanya akan berseri!