Kepo, kepo, oh si kepo,
Selalu tanya, tak pernah slow.
Hidungmu panjang, seperti Pinokio,
Tahu semua gosip, dari Sabang sampai Merauke.
Kepo-kepo tiap pagi,
Menyelidiki, lebih jago dari detektif pribadi.
Stalking IG, Facebook, dan Twitter,
Kadang lupa, sarapan telur ceplok di meja makan.
Kepo ke tetangga, teman, dan mantan,
Tak ada batasan, tak kenal larangan.
Senyum-senyum sendiri di pojokan,
Tahu segalanya, tapi pura-pura tak tahu.
Tapi hati-hati, wahai si kepo,
Kadang apa yang kau gali jadi bumerang, lho.
Bisa jadi yang kau selidiki malah bikin malu,
Lalu kau tersenyum kecut, ingin kabur dan berlalu.
Jadi kepo-kepo, boleh sih,
Tapi jangan sampai bikin sakit hati.
Hidup itu bukan hanya mengintip jendela,
Kadang lebih baik menikmati kopi sambil tertawa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H