Di awal bertemu, hatiku bergetar,
Setiap kau bicara, rasa bahagia menyebar.
Kupikir ini cinta, wahai gadis pujaan,
Kenyataannya hanyalah kawan.
Kukira itu tanda kasih yang tulus,
Nyatanya aku hanya pelipur lara di saat perlu.
Kukira kau rindu, saat malam kau panggil,
Nyatanya cuma butuh teman, oh sakit hatiku.
Setiap kali kau curhat soal pria idaman,
Aku pura-pura tegar, padahal hati berantakan.
Kukira cinta ini akan bersemi,
Nyatanya aku terjebak dalam friendzone abadi.
Saat kau tanya, "Kenapa kau masih sendiri?"
Aku ingin teriak, "Karena menunggumu yang tak pasti!"
Kukira cinta ini akan jadi nyata,
Namun kenyataan berkata, kita hanya sebatas kata.
Meski begitu, senyumku takkan luntur,
Biarpun friendzone, aku tetap bersyukur.
Walau bukan cinta yang kuharapkan,
Persahabatan kita indah tak terbantahkan.
Kukira cinta, ternyata friendzone,
Hatiku tetap tersenyum dalam mellow.
Walau tak seperti dalam angan,
Kuharap cinta ini punya tempat di hati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H