Di pagi cerah, kuberanikan diri,
Kirim pesan padamu, hatiku berdebar.
"Hey, apa kabar?" tanyaku berharap,
Balasanmu hanya, "Maaf, ini siapa ya?"
Kucoba lagi dengan cara kreatif,
Mengirimmu puisi, lucu dan positif.
"Bunga mawar merah, violet warna biru,
Aku suka kamu, itu benar, lho!"
Kamu balas dengan gambar kucing imut,
Aku tertawa, tapi hatiku sakit terantuk.
Kamu tak tahu, atau mungkin tak peka,
Cintaku padamu besar, kau hanya tertawa.
Selalu berusaha menampilkan terbaik,
Cintaku seperti angin, tak terlihat tak terasa.
Kuberanikan diri, ajakmu makan malam,
Jawabmu, "Maaf, aku ada janji dengan teman."
Aku tak menyerah, tak pernah menyerah,
Karena cinta sejati tak mudah menyerah.
Walau cinta bertepuk sebelah tangan,
Aku tetap mencintaimu dengan senyuman.
Akhirnya, kusadari satu hal lucu,
Cinta aneh, sering membuat kutersipu.
Meski cinta tak terbalas, aku tetap bahagia,
Cinta sepihak, kutemukan makna.
Cinta tak terbalas bikin hati tersiksa,
Itulah cinta, sering kali penuh drama.
Meski membuat aku tak berdaya,
Cinta tulus, selalu menemukan jalannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H