Hari pertama kau datang menyapa,
Bawa bunga, rayuan gombal tanpa jeda.
Hatiku melambung, tinggi ke awan,
Kukira ini cinta, ternyata angan-angan.
Kita chat panjang, malam ke pagi,
Tertawa bersama, serasa tak ada henti.
Tiba-tiba hilang, bak ditelan bumi,
Aku bingung, kau ke mana pergi?
Ghosting, kok gitu? Aku tak mengerti,
Perasaan yang hangat, kini jadi misteri.
Kukira kita asyik, aku salah sangka,
Ternyata kau cuma main-main belaka.
Pesan terakhir, “Besok kita ketemu?”
Esoknya? Nihil, hilang tanpa jejak.
Bingung sendiri, di mana salahku?
Ah, ternyata kau master dalam senyap.
Kucoba mencari, jawab teka-teki,
Stalking media sosial, malah jadi detektif.
Ternyata kau aktif, tapi tak di sini,
Tinggalkan jejak, bikin hati jadi melow.
Ghosting, oh ghosting, kenapa kau datang?
Mainkan hati, lalu hilang tanpa pesan.
Tapi tenang, aku kuat dan tegar,
Lain kali, aku takkan terbius rayuan.
Jadi pelajaran, hati-hati jatuh cinta,
Bukan hanya manis, tapi penuh drama.
Kalau datang lagi yang suka ghosting,
Aku siap, dengan hati yang anti-ghosting!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI