Mohon tunggu...
Rika Apriani
Rika Apriani Mohon Tunggu... Novelis - Novelis.

Creating my own imaginary world through writing. Adi dan Ica (on progress).

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Aku Pulang

7 Mei 2024   10:10 Diperbarui: 9 Mei 2024   20:29 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Adi! Kamu pulang, Nak!" Bu Yem menjerit kecil ketika melihat anak laki-laki semata wayangnya berdiri di depannya. Ia tak menyangka bahwa sosok yang mengetuk pintu rumahnya barusan adalah Adi, anaknya yang sudah bertahun-tahun tidak dilihatnya.

Bu Yem langsung menubruk Adi dan memeluknya dengan kegirangan. Ia mengelus-elus kepala Adi dengan penuh kasih sayang. Tak cukup rasanya Bu Yem menumpahkan rasa kerinduannya terhadap Adi selama ini.

"Yah! Ayah! Adi pulang, Yah!" Bu Yem berteriak memanggil suaminya. Pak Agus tertatih-tatih berjalan keluar kamarnya. Wajahnya yang lesu dan banyak kerutan mendadak sumringah begitu melihat anak jagoannya berdiri di depannya. Matanya berbinar-binar dan ada sedikit genangan air mata di sana.

"Ayah!" Adi langsung menghampiri ayahnya dan mencium tangannya. Tangan Pak Agus sedikit gemetar menahan haru dan tangannya yang ringkih dan kurus memeluk anak lelaki satu-satunya itu.

"Gimana kabar Ayah?" Adi menatap Ayahnya lekat-lekat.

"Ayah sehat-sehat aja kan? Uang yang Adi kirim setiap bulan cukup untuk Ayah pergi berobat kan?" tanya Adi bertubi-tubi. Ia sungguh kangen dengan ayahnya dan mengkhawatirkan kesehatannya.

"Ayah sehat-sehat aja, Di. Berkat uang kirimanmu per bulan, Ayah jadi bisa pergi periksa ke dokter secara teratur. Terima kasih banyak ya, Di." Ayah Adi berkata dengan mata berkaca-kaca.

"Syukurlah kalau Ayah baik-baik saja. Adi senang dengarnya, Yah." Sahut Adi sambil memeluk ayahnya dengan penuh kasih sayang.

"Kok hanya Ayah yang ditanya, Di? Ibu engga ditanya?" Bu Yem pura-pura ngambek.

"Adi juga kangen sama Ibu. Adi senang Ibu juga sehat-sehat saja." Adi langsung memeluk ibu kandungnya dan melampiaskan kerinduannya.

"Darimana kamu tahu kalau Ibu baik-baik aja, Di? Kan kamu tadi belum nanya ke Ibu? Bu Yem masih pura-pura merajuk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun