"Jika ini memang doa mu, maka Tuhan memang lebih menyayangimu".
Farida menangis disaksikan oleh kedua anaknya, hingga membuat Khadafi merasa bersalah.Â
Ia berkata dalam hatinya, "Tuhan, engkau maha segalanya. Engkau bisa mengabulkan doa istriku, tapi mengapa engkau lebih memilih mengabulkan doa ku? Jika aku yang engkau pilih, mohon berikan istriku ketabahan dan bukalah pintu rezeki kami seluas-luasnya hingga membuat istriku tak perlu takut akan kehidupan".Â
Khadafi melanjutkan doa nya, "jika memang istriku ditakdirkan untuk bekerja menjadi pegawai negeri olehmu, maka aku ikhlas. Mohon berikan apa yang ia mau ya rabb".Â
Farida mendengar hal itu dibalik tembok, ia berdoa kepada tuhan, "Ya rabb, suamiku sudah ikhlas. Bila ini takdirku maka berikanlah. Namun jika bukan takdirku, aku ikhlas menjadi ibu rumah tangga di rumah yang melayani suami dan merawat anak-anak dengan baik".Â
...Â
Kehidupan berjalan semestinya, Farida melamar lagi ke instansi lain di penerimaan pegawai negeri di tahun berikutnya. Doa dia terjawab dan doa Khadafi pun terjawab, Farida diterima menjadi pegawai negeri begitu pun Khadafi yang pada akhirnya memiliki profesi yang sama dengan istrinya.Â
...Â
Tulisan ini dipersembahkan untuk para istri yang ingin kembali bekerja pasca melahirkan dan merawat anak. Terkadang, ada suatu doa yang memang tidak terkabul walaupun setiap hari diucapkan. Doa itu terbentur karena doa orang lain yang derajatnya sangat jauh dari doa kita, yaitu doa orang tua, suami dan orang-orang yang pernah kita sakiti.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H