Mohon tunggu...
Rika Salsabila Raya
Rika Salsabila Raya Mohon Tunggu... Lainnya - Jurnalisme dan ibu dua anak

Pernah bekerja sebagai Staff Komisioner Komnas Anak dan Staff Komunikasi di Ngertihukum.ID

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Satu Juta Kasus Covid-19, Awal 2021, dan The Beatles

26 Januari 2021   21:05 Diperbarui: 27 Januari 2021   07:28 668
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Ulasan di awal tahun 2021 juga tak terlalu bagus. Kita mendengar banyak bencana yang terjadi di negeri ini. Banjir bandang, banjir rob, tanah longsor, gunung meletus, dan gempa bumi melanda tanpa henti. Sampai ada seorang teman saya menulis secara lantang, “Ya tuhan, baru saja saya rasakan bangkis di tahun kemarin, kok saya merasa ingin menangis ya sekarang? Baru Januari ternyata,” melalui Facebook saat itu. 

Tapi di balik bencana yang melanda, masyarakat Indonesia tak bisa jauh dari hiburan contohnya: melejitnya pengguna Tiktok. Selanjutnya, masyarakat juga tak lagi kaku mengenai kabar para selebritis dimulai dari kasus video tak senonoh dari seorang aktris, kasus perceraian tokoh terkenal, sampai munculnya paranormal yang membuat masyarakat Indonesia terhibur dengan ramalannya.

Segi Sosial-Ekonomi juga tak kalah seru, dimulai dari harga telur yang jatuh, munculnya tren kuliner angkringan dan taco serta hangatnya kabar vaksin yang menciptakan dua kubu seperti dahulu kala, yaitu tim setuju dan tak setuju vaksin Sinovac. Hal ini layak disyukuri, apalagi para kalangan biasa seperti saya, yang tak mau ikut campur tapi dapat tersenyum terhibur sembari was-was dan haru akibat bencana ini.

Apa yang membuat negeri ini penuh warna? Tersimpan luka dan bahagia secara menyeluruh, walau disebabkan oleh situasi yang sama dan menyakitkan namun terselip optimism yang berbentuk ‘santai’.

Terakhir dan bukan akhir segalanya, saya kembali mendengar lagu lawas berjudul Yesterday dari The Beatles yang mengingatkan dan memberikan pertanyaan kepada diri saya akan dua hal.

Pertama, apa yang sudah saya lakukan sejak kemarin (semenjak Covid melanda, 2020)? Dan mengapa orang yang menyakiti saya merekomendasikan lagu ini sebelum saya memutuskan hubungan? Its complicated, hehe. Saya merasa lagu Yesterday ini lebih menjerumuskan untuk mengulas demi menjawab pertanyaan pertama.

“Yesterday

Love was such an easy game to play

Now I need a place to hide away

Oh, I believe in yesterday”

Tergambarkan, ketika kita mulai mencari cara agar terhindari dari situasi yang kita tak harapkan seperti sekarang ini, di awal Januari, 2021. Walau bukan awal yang dikatakan baik, tapi apa salahnya untuk tetap optimis menjalankan kehidupan saat ini?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun