Klaten (03/02/2021) - Kasus Covid-19 saat ini semakin lama semakin bertambah dengan timbulnya klaster baru yaitu masyarakat di pedesaan yang kemungkinan dapat tertular dari salah satu warganya yang bekerja di suatu instansi. Terkait Covid-19, dalam menghadapi pandemi masyarakat harus semakin memiliki kesadaran yang tinggi akan bahaya penyakit yang diakibatkan virus ini, karena virus ini sangat mudah ditularkan kepada orang lain maka perlu adanya usaha pencegahan dari seluruh elemen masyarakat agar virus ini tidak menular kepada orang lain.
Selain permasalahan Covid-19, Tingginya angka kasus kecelakaan akibat kerja saat ini makin pesat di Indonesia bahkan tidak hanya di industri besar namun hingga ke Usaha Mikro Kecil Menengah. Berdasarkan data dari International Labour Organization (ILO) tahun 2013 satu pekerja didunia meninggal setiap 15 detik karena kecelakaan kerja dan 160 pekerja mengalami sakit akibat kerja. Tahun sebelumnya (2012) ILO mencatat angka kematian dikarenakan kecelakaan dan penyakit akibat kerja (PAK) sebanyak 2 juta kasus setiap tahun. Penyebab utama terjadinya kecelakaan kerja adalah masih rendahnya kesadaran akan pentingnya penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dikalangan industri dan masyarakat.
Mahasiswa KKN Tim I Universitas Diponegoro dengan bimbingan Mahendra Pudji Utama, S.S., M.Hum. yang berlokasi di Desa Somopuro Kecamatan Jogonalan melakukan edukasi mengenai Covid-19 dan pencegahannya guna mengurangi angka kasus baru Covid-19 dengan meningkatkan kesadaran masyarakat bahwa Covid-19 itu ada dan harus diatasi bersama-sama dengan menerapkan 3M yaitu mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, menjaga jarak dan memakai masker. Kegiatan ini dilaksanakan melalui media WhatsApp Grup Ibu-Ibu PKK RT 21 RW 09 pada hari Sabtu (23/01/2021) dengan membagikan Poster tentang Covid-19. Selain itu, kegiatan ini dilakukan dengan cara door to door kepada beberapa Ibu-Ibu yang tidak mempunyai atau tidak masuk menjadi anggota di WhatsApp Grup Ibu-Ibu PKK RT 21 RW 09. Setelah dilakukan edukasi, diberikan waktu untuk tanya jawab atau bertukar informasi dan pengetahuan antar mahasiswa dengan Ibu-Ibu.
Saat pelaksanaan program Covid-19, Ibu-ibu dipersilahkan untuk mengisi kuesioner online yang sudah disusun oleh mahasiswa mengenai pengetahuan dan perilaku Ibu-Ibu. Beberapa Ibu-Ibu memberikan kritik dan sarannya untuk keberjalanan program edukasi ini. "Sudah baik edukasinya, sudah sangat membantu memberikan informasi terkait Covid-19" ungkap Ibu Tri Purwanti selaku anggota Ibu-Ibu PKK RT 21 RW 09. "Menurut saya sudah cukup baik pemaparan edukasi tentang Covid-19 ini lewat artikel di group WA. Akan tetapi, bisa lebih bagus lagi jika disertakan video yang berkaitan tentang edukasi Covid-19 ini.Â
Video singkat atau animasi mungkin, atau bisa juga link untuk mengarahkan ke youtube tentang video informasi Covid-19 jadi tidak hanya membaca artikel tapi bisa juga melihat videonya. Sehingga menurut saya akan lebih menarik lagi" ungkap Ibu Christina Esti Rahmawati selaku anggota Ibu-Ibu PKK RT 21 RW 09. Selain itu, mahasiswa menempelkan Poster Covid-19 di mading RT 21 RW 09. Kemudian kegiatan ini ditutup dengan memberikan masker kepada Ibu-ibu sebagai kenang-kenangan. "Kegiatan edukasi ini sudah baik, mungkin ke depannya bisa dikembangkan menjadi lebih baik lagi" ungkap Ibu Watik selaku Ketua RT 21 RW 09.
"Iya mbak, silahkan dilakukan penempelan rambu-rambu K3 dan banner Warning Signnya disini saya senang dan mendukung kegiatan tersebut karena ini salah satu cara guna meningkatkan kesadaran akan pentingnya berbudaya K3" ungkap Pak Ulin selaku Pemilik UMKM penyewaan tenda Melsha. "Kegiatan ini menurut saya bagus mbak, dapat menambah ilmu pengetahuan untuk kita semua selaku tenaga kerja akan bahaya yang ada di tempat kerja sehingga kita bisa lebih berhati-hati lagi agar tidak terjadinya kecelakaan saat bekerja" ujar salah satu pekerja.