Bagi rakyat Indonesia hanya ada satu pembangunan nasional. Semua sistem pembangunan sektor di manapun merupakan bagian dari atau sub-sistem, termasuk sistem nasional yang merupakan sub-sistem pembangunan nasional.Â
Masih dalam analogi yang sama , bagi masyarakat Indonesia hanya ada satu sistem pendidikan nasional , maka dari itu kegiatan pendidikan Indonesia dimanapun berada merupakan subsistem dari pendidikan nasional, baik kegiatan tersebut dilakukan di Indonesia maupun di luar negeri.Â
Selama kegiatan itu ditujukan kepada warga negara Indonesia, maka selama ini merupakan subsistem pendidikan nasional , maka termasuk pula pendidikan yang diselenggarakan oleh bangsa lain, sekalipun pendidikan itu berlangsung di Indonesia, misalnya sekolah. diselenggarakan oleh kedutaan asing dan disediakan untuk warga negaranya.
Sistem pendidikan nasional pada hakekatnya berusaha juga ditambah orientasi dan pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas dalam dirinya secara bersama-sama, secara fisik dan juga harus terus dikembangkan untuk melayani kebutuhan. dari perkembangan dan kemajuan teknologi, atau dengan kata lain untuk dapat memenuhi tantangan waktu.Â
Selain itu, sehubungan dengan penegasan bahwa pembangunan harus diusahakan dan dikembangkan dan diambil dari budaya nasional, upaya untuk mengembangkan sistem nasional juga harus dilakukan dari sosial- kandungan nilai-nilai budaya bangsa , khususnya pendidikan yang berlabuh dalam kehidupan berbangsa agar tidak tercerabut dan dengan demikian terjadi kesinambungan antara tradisional dan modern. sebagai sebuah kontinum.Â
Sementara itu, bagi kebanyakan orang, pendidikan berperan dalam mempertahankan status negaranya. Apalagi bagi orang lain, sekolah merupakan jalan mobilitas sosial ke atas. Mobilitas sosial adalah perpindahan individu dari satu sosial ke posisi sosial lain dalam struktur sosial.
Pendidikan adalah dilihat sebagai cara untuk mencapai perbaikan dalam masyarakat. Semakin tinggi pendidikan yang diperoleh , semakin besar harapan untuk tujuan tersebut.Â
Dengan demikian, ada peluang untuk naik ke tingkat sosial yang lebih tinggi. Pendidikan dipandang sebagai kesempatan untuk berpindah dari satu kelas ke kelas yang lebih tinggi.Â
Pendidikan merupakan salah satu sarana mobilitas sosial. Pada zaman dahulu, faktor keturunanlah yang menentukan sosial seseorang, sulit ditembus karena kelas yang ketat. Banyak tokoh pendidikan menaruh kepercayaan pada kemampuan pendidikan untuk memperbaiki nasibnya.Â
Dengan perluasan dan pemerataan pendidikan, diharapkan batas-batas antar kelompok sosial dapat dilenyapkan. Diharapkan adanya pemerataan kesempatan belajar bagi setiap anak untuk mendapatkan pekerjaan yang diinginkan.
Pendidikan membuka kemungkinan terjadinya mobilitas sosial. Melalui pendidikan , seseorang dapat meningkatkan statusnya. Pendidikan yang adil memastikan kesetaraan dasar dalam pendidikan dan mengurangi perbedaan antara kelas atas dan bawah . Berkat pendidikan , setiap warga negara bisa membaca sama dan majalah, bisa memikirkan masalah politik, sosial, ekonomi yang sama.