Mohon tunggu...
RIKA TRI UTAMI
RIKA TRI UTAMI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota, Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pertumbuhan Perekonomian Madiun di Tengah Ancaman Resesi Global

3 September 2023   15:58 Diperbarui: 3 September 2023   16:00 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak yang memperkirakan bahwa tahun 2023 akan menjadi tahun yang penuh tantangan di berbagai sektor. Terutama di sektor ekonomi, yang menghadapi resesi global.

Padahal, tantangan tersebut sebenarnya sudah pernah dirasakan sebelumnya, seperti ketika awal merebaknya pandemi COVID-19 yang mulai melanda dunia, bahkan negara kita, termasuk kota Madiun.

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), pandemi yang melanda menyebabkan pertumbuhan ekonomi Kota Madiun terpuruk hingga pernah mencapai minus 3,39 persen pada tahun 2020.

Penyebabnya, tidak semua sektor bisa bergerak karena berbagai kendala. Terutama sektor perekonomian yang tentunya berdampak pada sektor lainnya. Banyak perusahaan yang gulung tikar dan terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK) karena perusahaan tidak bertahan bertahan.

Tidak ingin mengalami keterpurukan yang berkepanjangan. Pemerintah Kota Madiun telah menerapkan kebijakan "Gas Ekonomi, Stop COVID-19", sesuai pengumuman Wali Kota Madiun, Maidi. Kebijakan ini dimaksudkan sebagai solusi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di masa pembatasan pergerakan untuk mencegah penyebaran COVID-19.

Pemerintah kota Madiun telah melakukan beberapa upaya untuk meningkatkan perekonomiannya, seperti berbagai proyek pembangunan yang mengarah pada pertumbuhan perekonomian kota Madiun. Saat itu, Pemerintah Kota Madiun mendirikan kawasan  Pahlawan Street Center (PSC) yang hingga kini dilengkapi dengan Pahlawan Business Center (PBS), Pahlawan Religion Center (PRC) dan lain-lain.

Kemudian, keberadaan berbagai sentra kuliner juga turut mendukung upaya memutus pergerakan perekonomian Kota Madiun. Selain itu, akses jalan yang akan dibangun melalui program pengerasan jalan akan semakin meningkatkan kenyamanan warga Kota Madiun.

Perkembangan tersebut didukung oleh kebijakan Walikota Maidi yang salah satunya adalah kebijakan  Aparatur Sipil Negara (ASN) yang melakukan pembelian dari pedagang kaki lima (PKL) dan UMKM di sekitar pemukiman dan perkantoran untuk menunjukkan keberadaan warung pinggir jalan dan UMKM. kesulitan untuk bertahan hidup selama ini. Besaran biaya tersebut selanjutnya harus tercermin dalam aplikasi "Pro UMKM" yang dikirimkan sebagai bentuk tindak lanjut pelaksanaan.

Sejak tahun 2020, Pemkot Madiun  sangat aktif mendorong setiap kecamatan untuk mengembangkan potensi UMKM dan manfaatnya dengan melakukan pendampingan stan UMKM. Kegiatan ini juga merupakan bagian dari program pemerintah daerah untuk mempercepat pemulihan ekonomi di masa pandemi COVID-19.

Berkat kerja sama tersebut,  Badan Pusat Statistik (BPS) setempat mematok pertumbuhan ekonomi Kota Madiun pada tahun 2021 sebesar 4,73 persen. Angka tersebut meningkat 7 persen dibandingkan tahun 2020 yang  minus 3,39 persen.

Tak hanya pertumbuhan ekonomi yang meningkat. Nilai investasi yang masuk ke Kota Madiun juga cukup baik meskipun saat itu pandemi masih berlangsung.

Wali Kota Maidi juga membantu perusahaan-perusahaan besar yang ingin berinvestasi di Kota Madiun. Diantaranya, kemudahan izin usaha dan pemilihan lokasi yang strategis. Selain itu, Kota Madiun terus menyelenggarakan berbagai kegiatan untuk meningkatkan jumlah pengunjung dari luar Kota Madiun.

Kemudian menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Madiun,  produk domestik regional bruto (PDRB) Kota Madiun mencapai Rp15,820 miliar pada tahun 2022 berdasarkan harga yang berlaku. Sedangkan produk domestik bruto (PDB) daerah naik menjadi Rp11,11 miliar atas dasar harga konstan.

Peningkatan PDRB yang  signifikan tersebut merupakan kontribusi dari  berbagai industri. Ada lima bidang bisnis yang memberikan kontribusi signifikan. Yakni,  Perdagangan Besar dan Eceran: Industri Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 26,64 persen. Setelah itu Informasi dan Komunikasi sebesar 15,39 persen, Industri Pengolahan sebesar 13,27 persen, kemudian Jasa Keuangan dan Asuransi sebesar 10,01 persen, serta Jasa Pendidikan sebesar 7,18 persen.

Pemerintah Kota Madiun kemudian semakin optimis jika situasi pandemi COVID-19 terkendali, maka peningkatan nilai investasi pada tahun 2023 akan kembali meledak. Pemerintah Kota Madiun mempunyai keyakinan yang kuat terhadap pertumbuhan perekonomian, meskipun terdapat berbagai kendala, salah satunya adalah ancaman resesi global.

Kehadiran tempat wisata seni dan pusat keuangan baru dalam tiga tahun terakhir  menjadi senjata utama untuk menarik  investor agar berinvestasi di Kota Madiun. Oleh karena itu, Kota Madiun terus berbenah agar lebih menarik bagi investor.

Wali Kota Maidi menambahkan, mengingat Kota Madiun  kini menjadi daerah tujuan wisata, maka Pemerintah Kota Madiun semakin optimistis dapat menarik investor, termasuk hotel berbintang bertaraf internasional, yang akan mendukung transformasi citra kota Madiun sebagai "Kota Wisata".

Dengan banyaknya investor yang berinvestasi di Kota Madiun, pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja yang optimis juga semakin menguat dan berkembang.

Selain itu, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan perekonomian Kota Madiun akan terus tumbuh hingga  5,52 persen pada tahun 2022. Angka tersebut tentunya lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi daerah pada tahun 2021 yakni sebesar 4,79 persen. Dengan demikian, meningkat sebesar 0,73 persen.

"Artinya, perekonomian Kota Madiun berkembang," kata Wali Kota Madiun, Maidi.

Ia yakin, upaya perbaikan perekonomian akan terus dilakukan dan diutamakan meski ada risiko resesi.

Peningkatan pertumbuhan ekonomi  terjadi seiring dengan pesatnya perkembangan pemerintahan kota Madiun. Di antara industri-industri tersebut, pertumbuhan terbesar terjadi pada industri penyimpanan dan transportasi. Yang paling rendah adalah sektor pertanian dan administrasi publik. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi Kota Madiun pada tahun 2022 menjadi yang terbesar menurut industri yaitu sektor pengangkutan dan pergudangan yaitu sebesar 16,90 persen, kata Dwi Yuhenny, Direktur Badan Pusat Statistik (BPS) Madiun, Kamis (9/3/2023).

Selain itu, terdapat beberapa kawasan komersial lain yang juga  meningkatkan pertumbuhan perekonomian kota Madiun. Termasuk sektor jasa lainnya sebesar 12,11 persen, sektor akomodasi dan makan minum sebesar 9,96 persen. Kemudian industri konstruksi sebesar 8,24 persen dan perdagangan sebesar 7,89 persen.

Peningkatan perekonomian Kota Madiun menjadi fokus utama  Rencana Kerja Provinsi (RKPD)  tahun 2024. Meskipun pada tahun 2023 pembangunan ekonomi Kota Madiun telah mendapatkan momentumnya, namun pertumbuhan sektor perekonomian Kota Madiun tetap menjadi prioritas. Pemerintah Kota Madiun menegaskan, tidak ada pembangunan di Kota Madiun yang menghambat pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Hal ini menjadi kunci untuk terus optimis menumbuhkan perekonomian Kota Madiun di tahun-tahun mendatang. Oleh karena itu, meskipun tantangannya tentu berat, namun Pemerintah Kota Madiun terus berupaya untuk mengetahui apa saja dampak dari perkembangan kota Madiun yang dapat mengganggu perekonomian Kota Madiun dan menciptakan lapangan kerja baru yang diharapkan dapat meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat di Kota Madiun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun