Mohon tunggu...
Rijo Tobing
Rijo Tobing Mohon Tunggu... Novelis - Novelis

Penulis buku kumpulan cerpen "Randomness Inside My Head" (2016), novel "Bond" (2018), dan kumpulan cerpen "The Cringe Stories" (2020) dalam bahasa Inggris. rijotobing.wordpress.com. setengah dari @podcast.thechosisters on Instagram.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Apa Definisi Kesuksesan bagi Anda?

16 Agustus 2020   09:45 Diperbarui: 16 Agustus 2020   20:52 958
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi sukses (Sumber: www.picuki.com)

Apa saja sih yang dikerjakan di dalam arisan?

Itu yang menjadi pertanyaan saya kepada kedua orangtua ketika saya beranjak remaja dan mulai enggan mengikuti arisan keluarga. 

Saya lebih memilih tinggal di rumah untuk membaca buku atau mendengarkan musik. Anak-anak sebaya saya satu per satu tidak muncul lagi di arisan. Akan tetapi bapak dan mama mengharuskan saya dan adik-adik tetap ikut supaya kami selalu mengenal dan dikenal oleh keluarga besar kami.

Di dalam arisan kami makan bersama, mengobrol, sebelum mengundi siapa yang mendapatkan uang arisan pada bulan itu. Pertanyaan selanjutnya dari saya adalah "Apa saja sih yang diobrolkan?". 

Saya sungguh penasaran apa yang diobrolkan oleh orang-orang yang hanya bertemu sebulan sekali dan tidak punya kesamaan tempat tinggal atau pekerjaan. Kami hanya terikat oleh marga yang sama.

Bapak bilang, mereka mengobrolkan cuaca, pemerintah, politik, dan pekerjaan. Kata mama, mereka mengobrolkan pendidikan dan kesehatan anak, dan kadang pekerjaan. 

Di dalam banyak percakapan akan ada kecenderungan banyak omong kosong. Oleh karena itu mereka memegang satu prinsip, mereka pantang membicarakan prestasi anak dan harta, baik untuk diri sendiri ataupun orang lain.

Setiap kali ditanya saya dan adik-adik saya bersekolah di mana, bapak dan mama akan menjawab. Akan tetapi kalau pertanyaan lanjutannya adalah ranking berapa dan sejenisnya, bapak dan mama tidak akan buka mulut. Bukan karena anak-anak mereka tidak berprestasi, tapi karena bapak dan mama menghindarkan diri dari kegundahan hati yang tidak perlu pada diri sendiri dan diri orang lain.

Misalnya saya ranking satu dan dari mengobrol sana-sini kedua orangtua saya tahu bahwa anak orang lain tidak ranking. Mereka tidak mengumbar prestasi anak-anaknya supaya mereka terhindar dari merasa sombong. Yang belajar keras saya, yang ranking satu saya, buat apa orangtua saya berbangga hati atas pencapaian saya. Kalau mereka mau bangga, mereka akan bangga atas prestasi mereka sendiri di tempat kerja, bukan karena prestasi anak-anak mereka.

Misalnya lagi saya tidak ranking satu dan dari obrolan yang lain kedua orangtua saya mendapati anak lain lebih pintar dari saya. Mereka akan cepat-cepat keluar dari pembicaraan itu untuk menjaga kedamaian hati mereka. Mereka tidak ingin prestasi anak orang lain membuat mereka menjadi: 1) iri hati, dan 2) membandingkan anak-anak mereka dengan anak-anak orang lain.

Manusia mana yang suka dibandingkan? Tidak ada, bukan? Sebagai manusia, bapak dan mama tidak suka dibandingkan, bahkan dengan saudara-saudara kandung mereka sendiri. Mereka juga berusaha keras tidak membandingkan antara saya dan adik-adik saya, apalagi membandingkan kami dengan anak-anak orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun