Mohon tunggu...
Rijo Tobing
Rijo Tobing Mohon Tunggu... Novelis - Novelis

Penulis buku kumpulan cerpen "Randomness Inside My Head" (2016), novel "Bond" (2018), dan kumpulan cerpen "The Cringe Stories" (2020) dalam bahasa Inggris. rijotobing.wordpress.com. setengah dari @podcast.thechosisters on Instagram.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Apa yang Kamu Sukai dari Dirimu?

24 Februari 2020   01:35 Diperbarui: 26 Februari 2020   14:17 4083
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: knowledge.insead.edu

Di tengah dunia yang penuh kritik dan pengkritik, tidaklah sulit untuk menyebutkan hal-hal yang saya tidak sukai dari diri saya sendiri. 

Saya bisa dengan mudah mengatakan bahwa saya tidak suka tinggi dan berat badan saya, saya tidak suka bentuk mulut saya, bagaimana telinga saya terbuka seperti telinga gajah, saya tidak suka cara jalan dan cara bicara saya, dan daftar ini terus berlanjut. Jauh lebih mudah menyebutkan kekurangan daripada kelebihan saya.

Malam ini saya tiba-tiba teringat akan sebuah film jaman dulu berjudul 'Something's Gotta Give', yang dibintangi oleh Diane Keaton, Jack Nicholson, dan Keanu Reeves. 

Saya menonton film itu karena ada Keanu Reeves tentu saja, hehehe, tetapi jalan cerita dan pengembangan karakter-karakternya membuat saya mengikuti film itu sampai akhir.

Dalam film ini dikisahkan bahwa tokoh yang diperankan Diane sedang mengalami krisis paruh baya, ketika seorang dokter yang tampan dan berusia jauh lebih muda (Keanu) tiba-tiba tertarik padanya. 

Dalam sebuah percakapan Keanu menyebutkan sebuah kebiasaan Diane dan Diane menimpalinya dengan kalimat yang sangat mengesankan.

"Aku suka hal itu dari diriku, kok."

sumber gambar: knowledge.insead.edu
sumber gambar: knowledge.insead.edu
Aku suka hal itu dari diriku. Berapa banyak kesempatan yang saya punya untuk mengatakan hal itu pada diri saya sendiri, apalagi pada orang lain? Bahkan ketika saya menerima pujian, rasa rendah diri saya membuat saya cepat-cepat membalas, "Kamu pasti salah. Kamu tidak mungkin menyukai hal itu dari diriku. Aku saja tidak menyukainya, kok."

Mengapa saya harus malu akan kebiasaan, karakter, dan kepribadian saya? Saya seorang manusia yang diberi kesempatan hidup di dunia ini satu kali saja. Siapakah saya yang selalu memandang diri saya tidak berharga?

Saya tidak 100% baik atau 100% buruk. Saya berada di antara kedua kutub itu. Saya orang yang sangat beropini, sering menyebalkan, suka mendesak, suka menuntut, dan galak. Pada saat yang bersamaan saya orang yang jujur, pedulian, suka merawat, rajin, dan sabar (sampai titik tertentu).

Tuh, saya sudah mengucapkannya.

Saya tidak berani mengucapkan kalimat di atas keras-keras karena orang-orang akan bilang saya memamerkan hal baik dari diri saya. 

Tapi, tapi, kalau bukan saya yang melakukannya, siapa lagi? Orang-orang di sekitar saya berlomba-lomba menunjukkan hal-hal yang buruk dan perlu diperbaiki dari diri saya. Apa saya harus bergabung dengan mereka dan menjadi tambah depresi?

Mengakui sifat saya yang baik berarti saya siap memperbaiki sifat yang buruk.

Orang-orang jaman sekarang sering berkata, "Kenapa sifat saya yang ini atau yang itu dipandang tidak baik? Ini diri saya sesungguhnya. Kalau kamu tidak suka, lebih baik kamu meninggalkan saya."

Seperti kita ketahui bersama, kita tidak hidup sendirian di muka bumi. Ada batasan-batasan yang harus dibuat supaya kita semua bisa hidup berdampingan dengan damai. 

Ada sifat-sifat dalam diri setiap individu, termasuk saya, yang harus diatur, atau dikendalikan, atau dibuang, supaya kedamaian itu bisa tercipta. Saya harus berusaha sebaik mungkin supaya saya bisa hidup damai dengan semua orang.

Mengakui sifat saya yang baik tidak berarti saya memandang rendah sifat baik orang lain.

Seperti saya, orang lain juga tidak 100% baik atau 100% buruk. Mereka juga bergumul dengan hal-hal yang mereka tidak sukai dari diri mereka, dan mereka jarang ingat atau diingatkan tentang sifat-sifat baik dari kepribadian mereka. 

Saya mau bersikap baik hari ini dengan menyebutkan hal-hal yang saya sukai dari diri saya, dan setelah itu mendekati orang lain dan mengatakan, sebagai contoh, kalimat-kalimat ini untuk menyenangkan hati mereka.

"Saya suka karena kamu sangat sabar terhadap ibu mertuamu."

"Saya suka karena kamu mempekerjakan dua orang pengasuh untuk membantu ibumu menjaga anak-anakmu selama kamu bekerja."

"Saya suka karena kamu pintar memasak sayur, jauh lebih pintar dari saya."

"Saya suka karena kamu bisa menceritakan siapa saja teman main kamu dan hal-hal apa saja yang kamu lakukan bersama mereka."

"Saya suka karena kamu meninggalkan pesan sewaktu saya sedang tidur siang, mengatakan bahwa kamu sangat mensyukuri keberadaan saya."

Kalimat-kalimat yang sangat mudah dan sederhana, bukan? Mengatakan kalimat-kalimat itu bisa mengubah hari seseorang.

Jadi..., apa yang kamu sukai dari dirimu? 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun