Cinta.
Ah, dari permulaan jaman sampai akhir manusia tidak akan berhenti memikirkannya, membahasnya, menuangkannya dalam berbagai karya seperti musik, film, buku, dan sebagainya.
Cinta, apalagi yang diungkapkan oleh musik, sudah menjadi sebuah bahasa yang universal. Beda bangsa dan beda bahasa tidak masalah, toh masih bisa sama-sama menyanyikan lirik lagu-lagu milik Chicago dari tahun 1980-an dengan lancar, misalnya.
Saya tumbuh besar mendengarkan musik dari radio setiap hari. Di rumah orang tua saya musik diputar mulai dari pagi hari untuk membangunkan anak-anak, siang hari untuk menemani membereskan rumah, dan malam hari menjelang tidur. Stasiun radio kesayangan kami adalah K-Lite FM Bandung  yang memutar lagu-lagu lawas non-stop, sehingga saya lebih familiar dengan musik-musik besutan Chicago, The Police, The Carpenters, daripada musik di era 90-an.
Pergaulan tentu memberikan pengaruh besar pada selera musik. Semasa SMP tak mungkin tidak saya mendengarkan lagu-lagu Backstreet Boys, The Corrs, dan Andre Hehanusa dari teman-teman saya, sehingga saya pun mulai memutar stasiun radio lain untuk musik yang lebih kekinian.
Berpuluh tahun mendengarkan lagu-lagu dari bermacam artis dan genre membuat saya bisa membagi lagu cinta ke beberapa kategori. Yang akan saya bagikan di sini adalah tiga lagu yang memberi gambaran tentang cinta yang "desperate":
1. You Come To My Senses - Chicago (1991)
Judulnya mungkin tidak memberi petunjuk lagu ini tentang apa, namun frase yang juga dipakai sebagai lirik di dalam lagu ini kemudian diikuti dengan frase lain yang menggambarkan betapa "desperate"-nya orang yang sedang dilanda cinta.
You come to my senses
Everytime I close my eyes
I have no defenses