Upaya Meminimalisasi Terjadinya Fraud dalam Bisnis Online dengan Penerapan Pengendalian Internal

Rizka Aulia

Mahasiswa Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Sultan Agung

Dosen Pengampu : Sri Dewi Wahyundaru

Email : sridewi@unissula.ac.id

Di era digital saat ini, dunia usaha telah berkembang pesat dari tahun ke tahun, karena adanya perkembangan kebutuhan akan barang dan jasa. Setiap pengusaha bersaing untuk menghasilkan produk terbaru dan terbaik yang dibutuhkan oleh konsumen salah satunya membuat bisnis online. Bisnis online saat ini sudah sangat digemari oleh berbagai kalangan karena mudahnya ngeakses internet. Bisnis online mengandung pengertian yakni kegiatan pertukaran barang dan jasa yang dilakukan dengan bantuan internet.

Bisnis online yang sangat luas dilakukannya di dunia maya sehingga sering terjadi fraud. Fraud adalah perbuatan kecurangan yang dilakukan secara sengaja oleh seorang oknum di perusahaan terutama dalam bidang bisnis online untuk memperoleh keuntungan dari orang lain atau perusahaan. Apabila terjadi tindakan fraud yang melanggar hukum, maka auditor akan mengumpulkan informasi tentang sifat pelanggaran berserta bukti-bukti pendukung, kondisi terjadinya fraud dalam pelanggaran, dan dampak yang terjadi terhadap laporan keuangan.

Pada umumnya fraud terjadi karena timbulnya beberapa faktor, yang mempengaruhi terjadinya kecurangan yaitu adanya tekanan untuk melakukan fraud,  adanya peluang untuk melakukan fraud, dan adanya sikap untuk membenarkan tindakan fraud. Strategi pencegahan kecurangan dalam bisnis online berkaitan dengan cara pengendalian perusahaan karena merupakan salah satu faktor pendorong timbulnya kecurangan. Sehingga untuk meminimaliasi kecurangan dalam bisnis online, pengendalian internal harus diterapkan secara efektif dan baik dalam bisnis online.

Pengendalian internal yang dapat dilakukan untuk meminimalisasi fraud dalam bisnis online:

• Lingkungan Pengendalian : Pembagian tugas kepada fungsi – fungsi yang terkait, pemberian otoritas dan tanggung jawab atas semua tugas kepada masing-masing fungsi, membuat lingkungan pengendalian perusahaan yang mencakup seluruh sikap manajemen.
• Penilaian Risiko : Upaya yang cermat untuk mengidentifikasi jenis-jenis risiko, siap menghadapi risiko antara lain perubahan tuntutan pelanggan, ancaman persaingan bisnis, perubahan peraturan.
• Aktivitas Pengendalian : Aktivitas pengendalian selama transaksi penjualan berlangsung harus disesuaikan dengan perubahan situasi, mengidentifikasi sejumlah dokumen dan catatan yang umumnya digunakan dalam proses transaksi.
• Informasi dan Komunikasi : Menerapkan prosedur pengendalian untuk memberikan jaminan yang wajar bahwa sasaran bisnis akan tercapai.
• Pemantauan : Membuat pemantauan terhadap sistem pengendalian internal agar mengetahui dimana letak kelemahannya dan memperbaiki efektifitas pengendalian tersebut.

Sumber:

Boynton Johnson Kell. 2003. Modern Auditing, Edisi 7.Jakarta: Erlangga.