Mohon tunggu...
Rina Kurnia Sari
Rina Kurnia Sari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Pendidikan Indonesia

Mahasiswa Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) UPI Kampus Sumedang. Apabila terdapat kesalahan dalam penulisan mohon dimaafkan. Semoga bermanfaat :)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

KKN Rekognisi UPI-MBKM: Melalui Program Kegiatan Kampus Mengajar, Mahasiswa Membantu Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa SDN Buahngariung 1 pada Masa Pandemi Covid-19

18 September 2021   18:07 Diperbarui: 19 September 2021   11:29 474
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumedang (18/09/2021)-Pendidikan merupakan hak setiap anak bangsa, hal ini tertera dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 alinea ke-4. Berdasarkan hal tersebut, pemerintah harus dapat mengawasi bagaimana proses perkembangan pendidikan di Indonesia agar hak setiap warga negara untuk mendapatkan pendidikan dapat terpenuhi.

Pandemi covid-19 yang melanda seluruh dunia, berdampak pada berbagai sektor, salah satunya pada sektor pendidikan di Indonesia. Sehingga pemimpin birokrasi harus mampu beradaptasi dan “survive” untuk terus memberikan pelayanan prima terhadap masyarakat.

Pada tahun 2020, kegiatan proses belajar-mengajar dilakukan secara daring, hal ini bertujuan untuk mengurangi penularan covid-19. Upaya ini ternyata berdampak pada kesehatan fisik dan mental siswa. Kurangnya aktivitas di luar ruangan, serta tidak adanya interaksi dengan teman sebaya dapat mengakibatkan stres dan hilangnya kebugaran. Selain itu, kekhawatiran orang tua dibarengi dengan terbatasnya waktu dan kurangnya pemahaman terhadap materi pembelajaran, sehingga mereka merasa kurang maksimal dalam membimbing anaknya.

Pembelajaran yang kreatif dan menarik menjadi salah satu solusi yang harus dilakukan oleh guru dalam melaksanakan pembelajaran daring. Akan tetapi, perubahan proses belajar-mengajar yang terlalu mendadak mengakibatkan ketidaksiapan bagi sebagian guru-guru senior yang kurang awam terhadap perkembangan teknologi digital. Kurangnya alat bantu pembelajaran daring pun menjadi masalah utama bagi para guru dan siswa, terutama untuk sekolah-sekolah di daerah.

Melihat permasalahan yang terjadi di lapangan, pada tahun 2021 Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) meluncurkan program Kampus Mengajar Angkatan 1 yang merupakan salah satu bagian dari kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Program ini berupa asistensi mengajar untuk memberdayakan mahasiswa dalam membantu proses belajar mengajar di masa pandemi covid-19. Kampus Mengajar bertujuan untuk: 1) Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar dan mengembangkan diri melalui aktivitas di luar kelas perkuliahan; 2) Membantu sekolah untuk memberikan pelayanan pendidikan yang optimal terhadap semua peserta didik pada jenjang SD dalam kondisi terbatas dan kritis selama pandemi; 3) Memberikan kesempatan belajar optimal kepada semua peserta didik pada jenjang SD dalam kondisi terbatas dan kritis selama pandemi.

Melalui program kegiatan Kampus Mengajar Angkatan 1 dan pemberlakuan pembelajaran tatap muka secara terbatas, mahasiswa ikut serta dalam mengatasi permasalahan pembelajaran di lapangan. Salah satu sekolah yang menjadi sasaran program kampus mengajar yakni SDN Buahngariung 1 yang berlokasi di Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat.

Terdapat 7 mahasiswa program kegiatan kampus mengajar angkatan 1 yang ditempatkan di SDN Buahngariung 1. Semua mahasiswa yang ditempatkan disana merupakan mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yang berasal dari prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (Kampus Sumedang dan Cibiru).

Kegiatan pembelajaran yang menyenangkan merupakan kegiatan pembelajaran yang dalam pelaksanaannya dibantu oleh media pembelajaran yang menarik dan kreatif. Hal ini dilakukan agar motivasi belajar siswa meningkat dan materi dapat dipahami dengan mudah. Metode bermain menjadi salah satu metode yang sering digunakan saat pembelajaran berlangsung. Kemudian, ice breaking menjadi selingan ketika pembelajaran, hal ini dilakukan agar siswa tidak mudah bosan. Pembelajaran di luar ruangan pun menjadi salah satu upaya agar pandangan siswa menjadi segar dan tidak terus-menerus di dalam ruangan. Berbaur dengan lingkungan di sekolah membuat siswa lebih bersemangat dan lebih mudah memahami materi karena langsung di praktikkan.

Setiap satu minggu sekali, dilakukan olahraga bersama. Kegiatan olahraga ini dilakukan sebagai bentuk penyegaran sehingga tubuh tidak kaku. Bermain dan olahraga dengan siswa merupakan upaya agar siswa tidak merasa stres sehingga di hari berikutnya mereka siap dan termotivasi untuk menerima pembelajaran baru.

Kegiatan yang dilakukan tersebut dilakukan secara rutin dan terbukti dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Hal ini dapat terlihat dari meningkatnya pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari. Selain itu, beberapa siswa yang awalnya tidak pernah mengikuti pembelajaran tatap muka terbatas maupun daring, menjadi ikut serta aktif dalam pembelajaran dan hadir saat pembelajaran tatap muka.

Kepala sekolah,  para guru, dan orang tua siswa SDN Buahngariung 1 pun mengatakan sangat terbantu dengan hadirnya para mahasiswa program Kampus Mengajar Angkatan 1 dalam membantu mengatasi permasalahan pembelajaran di masa pandemi covid-19, salah satunya dalam membantu meningkatkan motivasi belajar siswa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun