Mohon tunggu...
Khoiru Rizal
Khoiru Rizal Mohon Tunggu... Teknisi - Engineering Staff

Ingin mencoba berbagi tulisan di sini.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sepotong Kehangatan

12 Juni 2023   21:46 Diperbarui: 12 Juni 2023   22:23 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari itu, hujan turun dengan derasnya. Jalanan dipenuhi genangan air, dan semua orang terburu-buru mencari tempat berlindung. Di antara keramaian itu, ada seorang anak laki-laki bernama Rama yang duduk sendirian di bawah atap sebuah toko kecil. Dia memperhatikan tetesan hujan yang jatuh dari langit-langit toko.

Rama adalah anak yatim piatu yang tinggal di panti asuhan sejak kecil. Dia selalu mencari kehangatan dalam setiap detik hidupnya. Meskipun keadaan sering kali sulit, Rama tidak pernah kehilangan semangat.

Sementara Rama duduk di sana, seorang wanita tua melintas di depannya. Dia tampak kebingungan, mencoba mencari jalan pulang. Rama mendekatinya dengan ramah.

"Permisi, Bu. Apakah saya bisa membantu Anda?" tanya Rama dengan sopan.

Wanita itu terkejut melihat seorang anak yang begitu perhatian. "Oh, terima kasih, Nak. Saya tersesat dan tidak tahu jalan pulang."

Rama tersenyum dan menawarkan bantuan. Dia menggenggam tangan wanita itu dan membimbingnya melewati lorong-lorong sempit hingga akhirnya sampai di rumah wanita tua tersebut.

"Terima kasih, Nak," ucap wanita itu sambil mengusap air matanya. "Anda adalah anak yang baik."

Rama tersenyum dan berjalan kembali ke panti asuhan. Ketika sampai di sana, dia melihat seorang teman sebayanya, Maya, sedang menangis di sudut ruangan. Rama mendekatinya dengan cepat.

"Maya, apa yang terjadi?" tanya Rama dengan penuh perhatian.

"Kucing kesayanganku, Milo, hilang," jawab Maya sambil terisak. "Aku sangat merindukannya."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun