Mohon tunggu...
Rihma Salsabila
Rihma Salsabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Negeri Semarang

Halo! Saya adalah mahasiswa Peminatan Administrasi Kebijakan Kesehatan, Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran, Universitas Negeri Semarang (UNNES). Melalui profil ini, saya berhadap dapat berbagi pengalaman, pemikiran, dan tulisan yang dapat bermanfaat bagi pembaca.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Peran Mahasiswa UNNES dalam Pelaksanaan Program Edukasi untuk Meningkatkan Kesadaran Siswa tentang Bahaya Pornografi di SMP Negeri 33 Semarang

3 November 2024   23:50 Diperbarui: 4 November 2024   00:13 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam rangka Program Kerja Lapangan (PKL) MBKM SKM Penggerak, mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran, Universitas Negeri Semarang, berkesempatan untuk melaksanakan kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di SMP Negeri 33 Semarang. Selama PKL ini, mahasiswa melakukan program intervensi berupa edukasi mengenai bahaya pornografi kepada siswa, dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman mereka tentang isu-isu yang dapat memengaruhi perkembangan mental dan sosial. 

Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya mahasiswa untuk memberikan kontribusi positif kepada siswa SMP Negeri 33 Semarang, khususnya dalam bidang Pendidikan. Kegiatan lainnya pada saat PKL ini, mahasiswa juga memberikan poster yang berisi informasi mengenai bahaya pornografi. Poster ini berfungsi sebagai pengingat visual yang dapat ditempel di kelas, majalah dinding sekolah atau di ruangan lain. Materi yang di sampaikan dalam poster ini meliputi pengertian pornografi, waspada terhadap pornografi, dan dampak negatif psikologis ataupun sosial.

pemberian poster bahaya pornografi kepada pihak sekolah/dok.tim
pemberian poster bahaya pornografi kepada pihak sekolah/dok.tim

Berdasarkan berbagai studi mengenai bahaya pornografi di kalangan siswa SMP, ditemukan bahwa sekitar 30-50% siswa mengaku pernah mengakses konten pornografi, baik secara sengaja maupun tidak sengaja. Dari mereka yang terpapar, sekitar 20-30% melaporkan mengalami dampak negatif, seperti kecemasan dan gangguan emosional. Meskipun sejumlah siswa telah terpapar, hanya sekitar 40% yang menyadari bahwa pornografi dapat memiliki dampak buruk terhadap kesehatan mental dan hubungan sosial mereka. Selain itu, hanya sekitar 25% siswa yang pernah berdiskusi dengan orang tua mengenai bahaya pornografi, sementara sekitar 60-70% menunjukkan minat untuk mendapatkan lebih banyak informasi tentang isu ini dan cara menghindarinya. Data ini menunjukkan pentingnya program edukasi yang lebih intensif mengenai bahaya pornografi untuk membantu siswa memahami dan melindungi diri mereka di era digital.

Langkah awal dari pelaksanaan intervensi program ini adalah melakukan analisis situasi yang mendalam untuk memahami konteks dan kebutuhan siswa di SMP Negeri 33 Semarang. Untuk itu, mahasiswa melakukan wawancara dan diskusi dengan pihak Humas, yaitu Ibu Dra. Yuniarti, yang memiliki pemahaman yang baik tentang kondisi sekolah dan karakteristik siswa. Dalam pertemuan ini, mahasiswa berfokus pada beberapa aspek penting, termasuk tingkat kesadaran siswa mengenai bahaya pornografi, pola akses mereka terhadap konten tersebut, dan dampak yang mungkin ditimbulkan. Dengan pemahaman ini, mahasiswa merancang langkah-langkah intervensi yaitu dengan mengedukasi siswa kelas 7I mengenai bahaya pornografi dan memberikan poster yang berisi informasi mengenai bahaya pornografi di SMP Negeri 33 Semarang. Materi yang di sampaikan dalam poster ini meliputi pengertian pornografi, waspada terhadap pornografi, dan dampak negatif psikologis ataupun sosial. Poster ini dirancang dengan visual yang menarik dan mudah dipahami, agar siswa dapat dengan cepat menangkap informasi yang disampaikan.

Pemberian poster di SMP Negeri 33 Semarang terbukti efektif dalam meningkatkan kesadaran siswa tentang bahaya pornografi. Dengan desain yang menarik dan informasi yang jelas, poster ini berhasil menarik perhatian siswa dan memicu diskusi di antara mereka. Hasil observasi menunjukkan bahwa banyak siswa yang mengamati dan mendiskusikan konten poster, yang mencerminkan peningkatan pemahaman mereka mengenai isu ini.

Secara keseluruhan, program intervensi edukasi mengenai bahaya pornografi yang melibatkan penyampaian materi dan pemberian poster terbukti sangat membantu. Kegiatan ini tidak hanya meningkatkan kesadaran siswa tentang isu-isu terkait pornografi, tetapi juga memberikan mereka alat untuk memahami dan melindungi diri dari dampak negatifnya. Dengan pendekatan yang interaktif, siswa didorong untuk berdiskusi dan bertanya, yang memperdalam pemahaman mereka. Pemberian poster sebagai pengingat visual juga berfungsi untuk menciptakan lingkungan belajar yang mendukung, di mana informasi penting dapat diakses secara terus-menerus.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun