Seterik ini yang membuat kulitku menjerit
Sesakit ini pulalah hatiku terasa
Aku dipaksa menerima
Sesuatu yang disebut kekalahan
Seperti yang kau lihat
Aku menangis
Air itu susul menyusul
Tapi tidak dengan wajah itu
Tidakkah kau juga merasakan sakitku?
Kau malah tersenyum indah sekali
Dengan lembut membelai hatiku
Meluruhkan amarahku
Baru kusadari kau menguatkanku, Bunda
DM, July 2011
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!