Memberikan tujuan pada karakter dan membuat mereka menggapainya secara aktif adalah cara tercepat membuat pembaca bersimpati pada karakter yang kita ciptakan. Seperti Apakah pemuda ini bisa membuat orang lain ikut berbakti pada nusa dan bangsa sama sepertinya? (Kejahatan Membalas Dendam-Idrus).
Keinginan karakter harus konkret dan nyata. Dengan keinginan yang konkret dan nyata pembaca bisa memiliki tolak ukur untuk menilai proses yang telah dilakukan oleh karakter untuk mencapai tujuannya. Suatu hal yang konkret dan nyata ini bisa berupa berbagai macam hal seperti dalam drama Kejahatan Membalas Dendam karakter Ishak memiliki keinginan mengasingkan diri ke gunung agar bisa mengarang buku untuk membela rakyat lewat tulisan.
Ishak: Aku bangga engkau jadi juru rawat. Membela nusa di garis belakang. Aku juga dengan tulisanku. Akan tetapi rakyat belum mengerti Pak Orok juga. (Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma hal. 14)
Dalam prosesnya untuk mencapai keinginan, karakter pasti menghadapi halangan atau rintangan. Halangan atau rintangan ini adalah sesuatu yang seringkali kita sebut sebagai konflik. Jika karakter tidak mendapatkan konflik dalam cerita maka akan sulit bagi pembaca untuk terus bersimpati pada karakter atau mungkin cerita itu sendiri tidak akan ada. Jika Ishak sudah mendapat pengakuan dari Pak Orok sejak awal maka cerita mungkin akan selesai dalam lima halaman pertama.
Ada dua hal penting yang perlu diingat tentang keinginan atau tujuan karakter. Pertama, keinginan karakter bisa berubah di tengah cerita dan itu sering terjadi. Ishak pada awalnya pergi ke gunung hanya untuk menulis buku tebal tetapi setelah menetap selama beberapa waktu Ishak juga ingin menyadarkan petani-petani di gunung untuk menyerahkan hasil panen mereka ke pihak Nippon.
Ishak: Tidak, tidak. Harus sekarang juga. Aku akan pergi kepada mereka. Besok pagi jika mereka pergi ke sawah pula, suara mereka akan lepas bernyanyi. Mereka akan bernyanyi-nyanyi girang (berjalan hendak pergi, tiba dekat balai- balai ia berhenti duduk di atas balai-balai, merebahkan dirinya, lalu tertidur, menghadap ke dinding). (Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma hal. 50)
Baik keinginan yang berubah atau tetap sama itulah yang membuat kisahnya bergerak maju, membuat plot terus bergerak. Ketika seorang karakter menginginkan sesuatu dia akan terus bergerak. Melancarkan berbagai aksi yang membuat dia bisa mencapai keinginannya. Ishak ingin terus membela rakyat lewat tulisan oleh karena itu dia mengasingkan diri ke gunung. Ishak ingin membuat petani menyerahkan hasil panennya pada pemerintah maka dari itu dia mulai berbicara pada petani.
Kedua karakter tak selalu mendapat apa yang dia inginkan. Idrus bisa saja membuat karakter Ishak tidak mendapat keinginannya di akhir cerita dan itu tidak menjadi masalah selama pembaca menyadari bukan itu inti sejati dari kisahnya. Keinginan hanya separuh dari cerita. Separuhnya lagi adalah kebutuhan dari karakter.
Karakter seringkali salah tentang apa yang mereka inginkan. Karakter membutuhkan lebih dari apa yang mereka inginkan untuk melakukan misi pencarian jiwa yang mengubah hidup secara nyata. Keinginan dari karakter hanya permukaan dari cerita atau bisa disebut bagian eksternalnya sementara bagian internalnya merupakan cerita yang terkait secara rumit dengan hal yang perlu dipelajari karakter untuk mengubah hidupnya.
Pengasingan diri Ishak ke gunung hanya bagian eksternal dari cerita sementara bagian internalnya adalah tentang seorang penulis berbakat yang tidak mendapat pengakuan dari lingkungan sekitarnya dan akhirnya belajar cara membuat dunia mengakuinya.Kebutuhan atau Pelajaran spiritual itu yang akan megikat pembaca. Itu yang akan membuat pembaca merasa puas setelah menghabiskan banyak waktu dalam puluhan lembar halaman yang telah dibaca.
Saya rasa disini Anda sudah mengerti bagaimana cara membuat pertumbuhan karakter utama yang baik melalui metode Save the Cat. Untuk lebih lengkapnya lagi anda bisa membaca buku yang membahas teori Save the Cat secara utuh seperti buku Save the Cat! Writes a Novel karya Jessica Brody. Untuk drama “Kejahatan Membalas Dendam” sendiri bisa anda temukan di buku karya Idrus Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma.