Setelah saya ingat-ingat, kursus gitar tidak murah. Anak saya ikut  kursus gitar di lembaga milik musisi kenamaan Indonesia, di Bekasi, Jawa Barat, sekitar sepuluh tahun lalu. Untuk kursus gitar klasik tingkat pemula biayanya sekitar Rp 300-an ribu per bulan.
Saya akhirnya menyadari keterampilan gitar ternyata tidak murah khususnya bagi anak-anak  di daerah. Tidak semua anak memiliki akses belajar gitar di tempat kursus.Â
Di kanal YouTube, saya juga memperkenalkan lagu daerah kepada anak-anak. Entah kebetulan atau tidak, salah satu konten yang banyak penontonnya adalah cara belajar mengiringi lagu Apuse asal Papua.
Saya bersyukur bisa membantu anak-anak yang tidak punya akses ke lembaga kursus untuk belajar gitar. Saya juga menyadari, tidak semua sekolah memiliki guru gitar. Jadi YouTube bisa menjadi tempat untuk belajar gitar bagi anak-anak secara otodidak.Â
Tentu kanal belajar gitar banyak ditemukan di YouTube. Banyak kanal gitar yang lebih hebat dari milik saya. Tapi, setidaknya "Belajar Gitar Bapake Rihad" bisa menjadi salah satu pilihan dari berbagai ribuan kanal tentang teknik bermain gitar. Â
Jumlah subscriber yang ada di kanal YouTube saya memang belum banyak. Tapi saya menikmatinya. Saya berpikir, berbagi kebaikan itu tak harus kepada orang banyak.Â
Ibaratnya, tidak masalah kita hanya menyampaikan satu ayat kebaikan meski kepada satu orang. Â Kalau dari sisi agama, pahala sekecil apapun akan dicatat oleh Allah SWT, Tuhan yang Maha Kuasa.Â
Saya rasa, adalah sangat tepat program Mendikbud Nabiel Makarim yang akan menggalakkan penggunaan internet dan aplikasi untuk menyebarkan konten pembelajaran. Itu ide yang sangat bagus meski bukan barang baru.Â
Tapi masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan. Untuk menyebarkan konten diperlukan  sarana dan prasarana internet yang memadai agar bisa menyebar ke berbagai pelosok.
Kemudian diperlukan pengisi konten yang handal. Dalam hal ini para guru harus dilatih untuk membuat konten, mengedit, kemudian mengupload ke aplikasi.
Bagi para guru yang tidak lagi muda, membuat konten video merupakan tantangan besar. Beberapa guru mungkin sudah terlanjur menikmati zona nyaman, mengajar dengan cara lama tanpa mau belajar lagi, karena toh gajinya tetap masuk ke rekening.Â