Mohon tunggu...
rihadatujhn afifah
rihadatujhn afifah Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswi

alfaqir yang sedang belajar menyampaikan sedikit tulisan

Selanjutnya

Tutup

Diary

Ya Baginda, Benarkah Itu Engkau?

5 Desember 2023   21:47 Diperbarui: 5 Desember 2023   23:16 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kala itu, duduk dibangku kelas dua SMA. 

tak ada adat adat sebelum tidur, seperti surah al-mulk, berwudhu, dan lain sebagainya. aku langsung tertidur diatas kasur empukku,

paginya, aku terbangunkan oleh sinar yang begitu menyorot mata. aku bermimpi,

aku sedang didaerah seperti kota-kota di daerah Arab. dari bentuk bangunannya, suasananya pula. 

dimimpi aku sedang berdiri, seperti berdiri di pinggir trotoar jalan, hanya aku seorang perempuan disitu berdiri dalam keadaan bingung. bagaimana tidak? tiba-tiba aku berada didaerah seperti kota di Arab, dan semua berisi para lelaki berjubah, persis seperti orang-orang di Arab pada umumnya. mereka disibukkan dengan urusannya masing-masing seolah mengabaikan aku yang seorang diri dalam keadaan bingung.

kemudian, salah seorang lelaki berteriak "Assalamualaika Ya Rosulullah" dan teriakan itu disambut oleh teriakan yang lain. entah kenapa setelah dihebohkan dengan beberapa teriakan itu, orang - 0rang yang semula sibuk dengan aktivitasnya, mereka langsung menghentikan aktivitas itu dan mulai berbaris.

mereka berbaris saling berhadap, seakan di tengah mereka diberi ruang kosong yang bisa digunakan untuk lewat. dan, benar.

ada sosok dari ujung seakan akan berjalan menuju barisan orang-orang tersebut dan memberinya salam hangat.

dalam hatiku yang masih kebingungan di pinggir trotoar timbul pertanyaan, "benarkah itu Rasulullah? apa benar aku jumpa Rasulullah?"

untuk meyakinkan hatiku juga diriku, aku mencoba menatap sosok yang hadir dengan tatapan mata yang haru memulainya dari ujung kaki. 

kakinya terlihat bersih, indah, dengan pakaian yang sedikit cingkrang ditambah dengan kain, mungkin seperti kain sarung, lalu ku tatap lagi semakin keatas dan tibalah dibagian wajah. mungkin disini yang aku harap bisa memastikan siapa sosok indah ini, tapi Qodarulah saat aku menatap wajahnya, hanya cahaya sinar terang yang menyorot mataku, sangat menyilaukan lebih dari sinarnya matahari. wallahua'lam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun