Mengapa Perlu Transformasi Pengelolaan Kinerja
Guru dan Kepala Sekolah?
     Saat ini kita di awal semester genap, tenaga pengajar tentunya sangat disibukkan dengan hal ini. Pasalnya, para guru melakukan berbagai  persiapan untuk memulai semester baru di tahun baru ini. Selain membuat bahan ajar, guru juga perlu membuat dokumen administrasi yang berkaitan dengan kegiatan belajar mengajar. Lalu apa saja  yang dipersiapkan guru untuk memulai semester genap?
     Setidaknya bagi Anda seorang guru perlu meninjau program tahunan, menyusun program semester, menyusun modul ajar dan bahan ajar, serta mempersiapkan penilaian untuk siswa. Menarik untuk disimak pula bahwa guru juga perlu mempersiapkan SKP-nya (Sasaran Kinerja Pegawai) untuk setahun depan. SKP setidaknya memiliki empat unsur sebagai tujuan, rencana, dan sasaran yang ingin dicapai guru. Keempat unsur itu adalah pengajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian dan tindak lanjut, pengembangan keprofesian berkelanjutan, serta unsur pendukung dan tugas tambahan.
     E-KINERJA merupakan aplikasi berbasis web yang digunakan untuk menganalisis kebutuhan kerja, beban kerja, dan beban kerja satuan kerja organisasi sebagai dasar penghitungan prestasi kerja. E-Kinerja memberikan organisasi dalam bentuk data dengan rekomendasi dan informasi individu untuk meningkatkan tata kelola organisasi, sehingga meningkatkan kinerja setiap Aparatur Sipil Negara. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikburistek) mengembangkan Platform Merdeka Mengajar (PMM). PMM adalah alat pendidikan digital dengan tiga fungsi utama: Belajar, Mengajar, dan Berkarya. Aspek penting dari platform ini adalah perannya dalam mendukung penerapan Kurikulum Merdeka yang menjadi landasan  pendidikan yang lebih inklusif, kreatif, dan kolaboratif di Indonesia.
     Manajemen Kinerja PMM adalah alat  yang membantu guru menetapkan tujuan kinerja yang selaras dengan kebutuhan pengembangan departemen dan profesional serta meningkatkan pembelajaran siswa. Manajemen kinerja guru terdiri dari tiga tahap: Perencanaan, Implementasi dan Evaluasi.
Sasaran Pengguna Pengelolaan Kinerja:
1. Kepala Sekolah (sebagai atasan)
Kepala sekolah berperan sebagai asesor dan coach bagi guru. Dalam pengelolaan kinerja, KS adalah aktor yang menyetujui dokumen SKP dan melakukan observasi.
2. Kepala Sekolah (sebagai pegawai)
Kepala sekolah juga mengisi SKP dan melakukan tahapan pengelolaan kinerja melalui PMM, mulai 15 Januari 2024.
3. Guru ASN
Mulai bulan Januari 2024, guru ASN hanya perlu mengisi perencanaan kinerja melalui PMM yang terintegrasi dengan e-Kinerja BKN.
4. Guru non ASN (dianjurkan)
Guru non-ASN dianjurkan untuk turut melakukan pengelolaan kinerja melalui PMM.
     Integrasi Platform Merdeka Mengajar (PPM) dengan Layanan Kinerja (e-Kinerja) mendorong keterpaduan, kelengkapan, kemutakhiran dan keakuratan data ASN demi mempercepat terwujudnya Satu Data ASN dan Satu Data Dikbudristek untuk Satu Data Indonesia. Digitalisasi tata Kelola ASN bertujuan untuk efektivitas, efisiensi, akurasi penyelenggaraan proses dan pengambilan keputusan kepegawaian, serta mewujudkan ekosistem penyelenggaraan dalam tata kelola secara menyeluruh. Sedangkan manfaat yang kita peroleh setidaknya ada dua keuntungan. Pertama, tersedianya layanan digital tata kelola kepegawaian yang terintegrasi secara nasional. Kedua, terciptanya transformasi organisasi dan sistem kerja ASN.
Cara mengakses Platform Merdeka Mengajar (PMM)
1. Akses melalui platform Merdeka Mengajar di perangkat Android atau akses melalui peramban di perangkat komputer lewat situs guru.kemdikbud.go.id.
2. Login menggunakan Akun belajar.id. Pastikan email yang Anda gunakan untuk masuk ke platform Merdeka Mengajar merupakan Akun belajar.id yang sudah diaktivasi.
3. Pilih Akun belajar.id, jika tidak ada email yang sesuai, pilih tambahkan akun lain.
