Mohon tunggu...
rigel oktavian
rigel oktavian Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa suka nulis

Jika ada kritik dan saran silahkan hubungi gmail saya oktavianrigel@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dalam Melindungi Konstitusi

5 November 2021   17:31 Diperbarui: 5 November 2021   18:42 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Terkadang manusia terasa di penjara dan di kekang oleh kekuasaan ya, namanya adalah pemerintah. Negara menjadi totaliter ketika seorang pemimpin mengkhultuskan dirinya sebagai Dewa atau Tuhan bagi bangsa dan negaranya. Seorang yang gila kekuasaan dan gila jabatan bersembunyi di balik kursi oligarki. Sementara rakyat menjadi melarat dan terkutuk, negara lupa dengan jati dirinya bahwa fondasi dari negara berasal dari rakyat dan di atas pemerintah ada rakyat bukan sebaliknya. Rakyat di kekang dan menjadi target sasaran represif bagi pemerintah. Rakyat bisa dikatakan menjadi manusia yang terhina dikarenakan terlupakan oleh pemerintah itu sendiri. Praktik korupsi merajalela di kalangan pejabat negara seolah-olah sudah buta oleh kekuasaan dan jabatan membuat sebuah kalangan oligarki, hukum tidak berjalan rindukah anda terhadap  penegakan hukum yang tidak mementingkan pengaruh dalam kekuasaan bahkan kita melihat bahwa ketika seorang pejabat tertangkap dan akan dimasukkan di sel penjara mereka hanya ketawa-ketiwi dan bercanda di depan media. Hanya fakta yang bisa membuktikan mengapa mereka tidak punya urat malu. 

Lalu dalam melindungi konstitusi saya bersumpah untuk menghapuskan fakta yang sesat dan bias walaupun itu adalah kenyataan yang tidak pernah dipublikasikan bahkan tidak tertangkap oleh media massa. Memang fakta bahwa negara sedang di rongrong oleh kekuatan internal dan kekuatan eksternal mari sebagai warga negara Indonesia yang baik, nasionalis, berintegritas tinggi, serta berkarakter untuk terus mengawali konstitusi kita dari penyalahgunaan hukum dan dasar negara, kita harus menolak dengan tegas adanya arus globalisasi yang mengancam stabilitas negara kita Indonesia.       

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun