Mohon tunggu...
Rifyal AshlamSembiring
Rifyal AshlamSembiring Mohon Tunggu... Mahasiswa - Seorang mahasiswa program studi Ilmu Komunikasi di Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jakarta sedang menempuh semester 6

Seorang mahasiswa program studi Ilmu Komunikasi di Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

3 Tantangan Besar Dalam Penggunaan Metode Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ)

25 Maret 2022   21:54 Diperbarui: 11 April 2022   23:09 602
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Internet merupakan produk teknologi yang sekarang ini dimanfaatkan seluruh masyarakat baik kalangan bawah hingga atas sekalipun. Sebagai produk yang terus berkembang dari masa ke masa, internet menyuguhkan berbagai macam kemudahan bagi para penggunanya. Sebelum kehadiran internet masyarakat sendiri harus bertatap muka secara langsung agar dapat berkomunikasi dengan orang lain atau menggunakan surat yang prosesnya cukup panjang agar mendapat umpan balik dari lawan bicaranya. Pada saat ini internet menjadi alat bagi masyarakat guna berkomunikasi, kegiatan ekonomi, bahkan kegiatan belajar mengajar.

Akses terhadap internet telah berubah yang tadinya di masyarakat merupakan kebutuhan tersier maka kini beriringan dengan perkembangan jaman menjadi kebutuhan primer. Internet bukan lagi menjadi barang mewah melainkan barang umum yang banyak digunakan masyarakat. Terlebih lagi pada saat pandemi Covid-19 melanda Indonesia. Pandemi ini telah mengubah berbagai macam aspek di masyarakat mulai dari ekonomi, hiburan, hingga pendidikan. Di mana pada saat ini pendidikan dilaksanakan secara daring guna menekan penyebaran Covid-19. 

Pembelajaran daring adalah kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan internet untuk mengakses media yang akan digunakan dalam proses kegiatan belajar mengajar tersebut. Seluruh tingkat pendidikan ikut serta atau setidaknya pernah menggunakan metode tersebut. Pembelajaran daring memiliki dua metode, metode pertama yakni synchronous, yaitu bertatap muka melalui kelas virtual menggunakan aplikasi seperti Zoom dan juga Google Meet. Metode kedua yakni asynchronous, yaitu pembelajar beraktivitas secara mandiri baik itu menganalisis permasalahan, menonton video, membaca jurnal, dan lain-lain.

Dibalik mudahnya pembelajaran daring yang mempertemukan pembelajar dengan tenaga pendidik di tempat berbeda, nyatanya memiliki berbagai tantangan yang tak dapat dihindari salah satunya internet. Perbedaan lokasi dapat memengaruhi sinyal untuk mengakses. Metode pembelajaran daring juga mengharuskan mahasiswa untuk membeli paket data bagi yang tidak menggunakan wifi.

Problematika terbesarnya adalah keefektifan dari pembelajaran daring. Sebab berbagai tantangan dapat terjadi seperti:

  • Lambatnya akses 

Hampir seluruh kegiatan pembelajaran jarak jauh menggunakan akses internet baik tenaga pengajar maupun pembelajar. Hal ini juga menjadi permasalahan yang paling sering dijumpai. Permasalahan ini dapat terjadi akibat provider yang digunakan, pengaruh cuaca, dan lokasi di mana internet tersebut diakses.

  • Delaynya suara dan hilangnya suara dari tenaga pendidik

Dengan lambatnya akses jaringan internet, membentuk permasalahan teknis yakni delaynya suara, putus-putus, bahkan hilangnya suara yang dapat menyebabkan kegiatan kegiatan belajar mengajar terganggu dan pembelajar tidak dapat menyerap informasi yang disampaikan secara utuh.

  • Pembelajar yang “cuek” dengan kegiatan belajar mengajar

Hal ini membentuk kesan bahwa pendidikan tidak serius atau bahkan main-main dibuktikan dengan aktivitas-aktivitas yang dilakukan pembelajar pada saat jam kegiatan belajar mengajar berlangsung seperti tertidur, makan, bermain game, berkendara, nongkrong, atau hal-hal yang memang yang tidak seharusnya terjadi.

Sudah lebih 2 tahun di berbagai daerah di Indonesia menyelenggarakan pembelajaran melalui metode pembelajaran jarak jauh. Hal ini membentuk sebagian pembelajar terbuai akan keadaan, mereka seakan-akan lupa terhadap tanggung jawabnya. Mungkin suatu saat nanti ketika keadaan telah membaik dan berangsur-angsur pulih, pendidikan yang sebelumnya sulit yang menyebabkan beberapa pembelajar tidak dapat menikmatinya karena akses device yang tidak ada berubah seperti sedia kala yang lebih minim akan tantangannya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun