Ilmu Kalam dan Ahlussunnah Wal Jamaah: Menyelaraskan Pemahaman Akidah Islam di Tengah Keberagaman dan Pluralisme Agama
Ilmu Kalam, sebagai ilmu yang membahas tentang teologi dalam Islam, memiliki peran penting dalam menjaga dan menguatkan keyakinan umat Islam. Dalam tradisi Ahlussunnah wal Jamaah, ilmu Kalam bertujuan untuk menyeimbangkan antara ajaran agama yang bersumber dari Al-Qur'an dan Hadis dengan logika akal manusia. Salah satu tantangan utama bagi Ahlussunnah wal Jamaah adalah bagaimana menjaga keaslian akidah Islam di tengah keberagaman pemahaman yang ada, baik dalam tubuh umat Islam sendiri, maupun dalam interaksi dengan agama-agama lain yang memiliki pandangan teologis yang berbeda.
Ahlussunnah wal Jamaah selalu menekankan pentingnya moderasi dan persatuan umat. Dalam hal ini, ilmu Kalam berusaha menciptakan ruang untuk berbagai pandangan yang ada dalam Ahlussunnah wal Jamaah, seperti yang diajarkan oleh mazhab Asy'ari, Maturidi, dan lain-lain, agar bisa berdialog dan saling memahami tanpa mengorbankan pokok-pokok ajaran Islam. Tujuannya adalah untuk menjaga kesatuan umat meskipun ada perbedaan dalam cara memahamkan akidah dan hukum, sehingga umat Islam tetap bisa hidup rukun dan saling menghargai, baik di dalam komunitas mereka sendiri maupun dengan umat agama lain.
Namun, tantangan semakin besar di tengah dunia yang semakin plural dan beragam. Di masyarakat yang semakin multikultural, Ahlussunnah wal Jamaah harus bisa memahami dan berinteraksi dengan agama-agama lain yang memiliki pandangan teologis yang berbeda. Ilmu Kalam Ahlussunnah wal Jamaah mencoba untuk menjelaskan bahwa perbedaan antar agama adalah bagian dari kehendak Tuhan, namun tetap menjaga keaslian ajaran Islam. Dalam hal ini, penting untuk melakukan dialog antaragama dengan sikap saling menghormati, tanpa mengurangi keyakinan bahwa Islam adalah kebenaran yang harus diyakini.
Ilmu Kalam Ahlussunnah wal Jamaah juga memiliki peran penting dalam merespon berbagai pemikiran modern yang banyak mempengaruhi dunia saat ini, seperti sekularisme dan relativisme. Ahlussunnah wal Jamaah perlu menjelaskan ajaran Islam yang tetap kokoh dan relevan di tengah perkembangan zaman yang semakin kompleks. Oleh karena itu, ilmu Kalam harus terus berkembang dan tidak hanya menjadi alat untuk mempertahankan akidah dari ancaman luar, tetapi juga sebagai cara untuk membangun pemahaman yang lebih baik antarumat beragama, agar bisa hidup berdampingan dalam dunia yang semakin beragam ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H