Banyak kisah, cerita, kejadian serta perjuangan para pahlawan demi terwujudnya kemerdekaan. Dalam konteks ini tentunya menjadi hal menarik untuk ditelisik lebih dalam mengenai situasi yang terjadi selama perancangan teks Proklamasi.
Disusun oleh tiga orang Soekarno, Mohammad Hatta, dan Ahmad Soebardjo yang berlokasi di rumah Laksamana Maeda (Maeda Tadashi) tepatnya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Ketika kita menonton film Soekarno dalam adegan penulisan teks Proklamasi dapat dicermati dengan seksama betapa kompleks nya menulis naskah proklamasi tersebut dengan berbagai lika-liku yang pada akhirnya beliau bertiga dapat menyelesaikan naskah tersebut.
Situasi menjadi menarik ketika naskah tersebut ingin diketik hal yang tidak diduga terjadi dimana mesin tik yang ada di rumah Laksamana Maeda rupanya memakai huruf kanji sedangkan di rumahnya tidak ada mesin tik huruf latin. Untungnya ada ajudan sang Laksamana yang mengetahui dimana dapat memperoleh mesin tik huruf latin. Kemudian berangkatlah sang ajudan menuju kantor perwakilan Kriegsmarine, angkatan laut Jerman Nazi selama Perang Dunia II 1935-1945, di Indonesia untuk meminjam mesin tik huruf latin kepunyaan Korvettenkapitn Dr. Hermann Kandeler-perwira angkatan laut Jerman (Kriegsmarine) selama Perang Dunia II.
Sesudah sang ajudan meminjam mesin tik akhirnya diketiklah oleh Sayuti Melik hingga selesai sampai ditandatangani oleh Soekarno dan Hatta. Sayangnya hingga kini, lokasi dari mesin tik bersejarah tersebut tidak diketahui, karena yang dipamerkan di Museum Proklamasi hanyalah replika dari barang tersebut.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI