Mohon tunggu...
Rifqoh Zaidah Hamzah
Rifqoh Zaidah Hamzah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Halo, aku bisa dipanggil Rifqoh. Hobi aku ga menentu, terkadang olahraga, jalan-jalan, dan mungkin belanja.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kenapa Harus Malu dan Takut Belajar Sex Education?

9 Juni 2022   16:59 Diperbarui: 9 Juni 2022   17:15 534
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Masih banyak masyarakat Indonesia yang kurang mengerti tentang edukasi seks. Hal tersebut terjadi karena kurangnya arahan dan anjuran bagi warga Indonesia untuk belajar edukasi tentang seks. Bahkan edukasi ini masih dianggap tabu oleh sebagian besar warga Indonesia. Dan orang yang ingin belajar pun akan merasa malu dan takut kalau diketahui orang lain, dan seringkali digiring ke hal-hal yang negatif. Mengapa hal ini masih terjadi? Padahal banyak kabar seliweran mengenai kasus hamil di usia dini dan penularan penyakit seksual yang marak.

Kurangnya pengetahuan tentang edukasi seks di Indonesia sangat berdampak buruk bagi keberadaan generasi penerus bangsa. Kenakalan-kenakalan remaja yang sudah susah untuk di kontrol akibat adanya arus globalisasi ini sehingga, marak terjadi remaja yang hamil di usia dini, dan mengakibatkan mereka putus sekolah, karena tentunya pihak sekolah tidak mau menerima siswa/i nya yang sedang hamil. 

Tidak luput pula kasus Married by Accident (MBA) dan pernikahan di usia dini, di mana biasanya hal ini merupakan lanjutan dari akibat hamil di luar nikah. Terdapat 16,67% presentase remaja yang hamil di Indonesia pada tahun 2018, berdasarkan indeks Pembangunan Pemuda Indonesia.

Terdapat juga hal mengenai maraknya para pemuda/i generasi penerus bangsa yang tertular penyakit menular seksual (PMS), contohnya HIV/Aids. Di Indonesia sendiri terdapat 50.282 kasus HIV meningkat pada tahun 2019, dan kasus Aids sejumlah 7.036, berdasarkan Kementrian Kesehatan RI.

Dengan banyaknya dampak-dampak buruk yang terjadi. Sekarang kita harus bisa sadar bahwa edukasi seks itu merupakan hal penting demi menjaga diri, anak-cucu kita nanti, dan menjaga kualitas generasi penerus bangsa.

Edukasi tentang seks bukan berarti edukasi tentang hal-hal porno, tetapi edukasi mengenai cara-cara aman agar kita terhindar dari dampak buruk dari arus pergaulan bebas. Contohnya edukasi mengenai batasan sentuhan fisik antara laki-laki dan perempuan, edukasi mengenai bahaya hamil di usia dini dan penyakit menular seksual. So, belajar sex education bukan hal yang memalukan kan?

Jadi jangan perlu takut dan malu untuk belajar sex education. Lebih baik mencegah daripada mengobati bukan? Jika bukan kita yang menjaga diri kita sendiri, maka siapa lagi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun